Guru Tampar Murid Archives | Pontianak Informasi https://pontianakinformasi.co.id/tag/guru-tampar-murid/ Barometer Informasi Seputar Pontianak Sat, 26 Jul 2025 07:12:40 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.4 https://i0.wp.com/pontianakinformasi.co.id/wp-content/uploads/2021/11/cropped-Logo-PI-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Guru Tampar Murid Archives | Pontianak Informasi https://pontianakinformasi.co.id/tag/guru-tampar-murid/ 32 32 194289480 Dari Kontroversi Denda hingga Hadiah Umrah: Kisah Guru Madin Demak Menuai Simpati Publik https://pontianakinformasi.co.id/news/dari-kontroversi-denda-hingga-hadiah-umrah-kisah-guru-madin-demak-menuai-simpati-publik/ Sat, 26 Jul 2025 07:12:40 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=46866 PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Kasus penamparan murid oleh seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) di Demak, Jawa Tengah, bernama

The post Dari Kontroversi Denda hingga Hadiah Umrah: Kisah Guru Madin Demak Menuai Simpati Publik appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Kasus penamparan murid oleh seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) di Demak, Jawa Tengah, bernama Ahmad Zuhdi (63), sempat menghebohkan masyarakat dan viral di media sosial. Kejadian ini bermula ketika Zuhdi menampar salah satu muridnya yang dituduh telah melempar sandal ke kepalanya saat sedang mengajar. Setelah peristiwa itu, wali murid menuntut denda Rp25 juta kepada Zuhdi, yang membuat ramai pemberitaan dan menuai reaksi kuat dari masyarakat.

Persoalan berlanjut dengan munculnya tekanan publik terhadap wali murid yang menuntut denda, bahkan hingga memicu perbincangan soal perlindungan terhadap guru dan mekanisme penyelesaian konflik pendidikan. Banyak warganet yang membela Zuhdi, menganggap tuntutan denda itu tidak manusiawi. “Saya sudah maafkan. Tidak perlu uang itu dikembalikan. Saya hanya ingin kembali mengajar dengan tenang,” ujar Zuhdi, seperti dikutip Demak Bicara.

Proses mediasi pun ditempuh. Dalam beberapa kali pertemuan antara pihak madrasah, guru, wali murid, dan tokoh masyarakat, akhirnya tercapai kesepakatan damai. Keluarga wali murid bahkan sempat mengembalikan uang denda, namun Zuhdi menolak. Mediasi resmi tertuang dalam sebuah surat perjanjian damai tanpa mencantumkan jumlah uang pengganti.

Namun perjuangan Zuhdi untuk membayar denda tersebut cukup berat. Diketahui, Zuhdi bahkan sempat menjual sepeda motornya untuk memenuhi tuntutan perdamaian. Kisah pilu ini justru berbalik menjadi gelombang dukungan.

Banyak donatur tergerak membantu, termasuk seorang pendakwah nasional, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, yang langsung memberi sepeda motor baru dan menjanjikan keberangkatan umrah untuk Zuhdi. “Itu tanda cinta saya kepada Pak Kiai Zuhdi… Maka saya tadi pas kebetulan jalan lewat spontan beli motor untuk beliau,” ujar Gus Miftah.

Selain mendapat dukungan material, kasus ini juga menyedot perhatian para pejabat. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, turun langsung menemui Zuhdi untuk memastikan perlindungan hukum dan dukungan dari pemerintah provinsi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.

“Kalau permasalahan kecil dibesarkan, akhirnya anak yang jadi korban. Guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng,” kata Gus Yasin, dikutip.

Di sisi lain, fakta baru pun terungkap dari pengakuan teman-teman murid yang bersangkutan. Meski sandal yang dilempar merupakan milik D, ternyata bukan D pelakunya. Ketakutan di antara murid membuat situasi makin rumit, namun cerita ini justru membuat simpati publik semakin besar ke Zuhdi. “Guru Zuhdi pun kini menuai simpati setelah sebelumnya dihujat,” tulis Tribun Jateng lewat kanal YouTube mereka.

Akhir dari kisah ini tidak hanya mengembalikan nama baik Zuhdi sebagai pendidik, namun juga menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya penyelesaian kekeluargaan, empati, perlindungan profesi guru, dan edukasi tentang kesalahpahaman di lingkungan pendidikan.

Kini, setelah berbagai polemik berlalu, Zuhdi siap berangkat Umrah sebagai hadiah dan bentuk terima kasih dari masyarakat atas pengabdiannya yang panjang di dunia pendidikan.

The post Dari Kontroversi Denda hingga Hadiah Umrah: Kisah Guru Madin Demak Menuai Simpati Publik appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
46866
Guru Madin di Demak Didenda Rp 25 Juta Usai Tampar Murid yang Lempar Sandal https://pontianakinformasi.co.id/nasional/guru-madin-di-demak-didenda-rp-25-juta-usai-tampar-murid-yang-lempar-sandal/ Sat, 19 Jul 2025 06:32:36 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=46601 PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, berinisial

The post Guru Madin di Demak Didenda Rp 25 Juta Usai Tampar Murid yang Lempar Sandal appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, berinisial AZ (50) harus membayar denda Rp 25 juta karena menampar salah satu muridnya. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian publik, bahkan memicu seruan donasi dari warganet yang prihatin dengan kondisi guru tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, kejadian bermula pada tanggal 30 April 2025 saat AZ sedang mengajar kelas 5 pelajaran fiqih. Sekelompok siswa kelas 6 bermain lempar-lembaran sandal di depan kelas 5, salah satu sandal masuk ruang kelas dan mengenai kepala guru hingga menyebabkan peci yang dikenakannya jatuh. Merasa terganggu, guru AZ kemudian mengkonfirmasi kejadian tersebut ke siswa kelas 6, namun tidak ada yang mengaku.

Setelah memberikan peringatan agar yang melakukan melempar itu mengaku, para siswa justru menunjuk seorang siswa berinisial D. Spontan, AZ menampar siswa tersebut sebagai bentuk pembelajaran. AZ mengaku bahwa dia memang terkenal galak, namun tamparan itu tidak melukai muridnya, melainkan hanya sebagai peringatan.

Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh keluarga murid ke pihak madin. Pada 1 Mei dilakukan mediasi antara kedua belah pihak, di mana guru AZ mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf. Namun pihak keluarga murid meminta agar dibuat surat pernyataan bermaterai yang berujung pada kesepakatan denda Rp 25 juta sebagai ganti rugi.

Kepala Madin Jatirejo, Miftahul Hidayat, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa detail kronologi telah disampaikan dalam mediasi. Ia juga menolak memberikan keterangan lebih jauh terkait identitas guru dan detail tuntutan. Sementara itu, warganet di media sosial banyak yang menyatakan keprihatinan atas keadaan guru AZ yang gajinya hanya Rp 450 ribu per empat bulan, sehingga seruan donasi pun muncul untuk meringankan beban denda tersebut.

Kasus ini menjadi viral dan memicu berbagai reaksi, termasuk kemarahan terhadap wali murid yang menuntut denda tinggi, yang kabarnya merupakan mantan caleg di daerah tersebut. Peristiwa ini menjadi peringatan terkait batasan dalam mendidik dan penyelesaian sengketa antara pendidik dan wali murid di lingkungan pendidikan agama.

The post Guru Madin di Demak Didenda Rp 25 Juta Usai Tampar Murid yang Lempar Sandal appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
46601