Hari anak nasional Archives | Pontianak Informasi https://pontianakinformasi.co.id/tag/hari-anak-nasional/ Barometer Informasi Seputar Pontianak Fri, 25 Jul 2025 05:30:38 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.4 https://i0.wp.com/pontianakinformasi.co.id/wp-content/uploads/2021/11/cropped-Logo-PI-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Hari anak nasional Archives | Pontianak Informasi https://pontianakinformasi.co.id/tag/hari-anak-nasional/ 32 32 194289480 Felix Seniman Cilik di Pontianak Bikin Mainan Robot dari Alat Tulis Bekas https://pontianakinformasi.co.id/news/felix-seniman-cilik-di-pontianak-bikin-mainan-robot-dari-alat-tulis-bekas/ Fri, 25 Jul 2025 05:30:38 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=46791 PIFA, Lokal – Seniman cilik asal Pontianak, Kalimantan Barat bernama Joyriel Felix Alvaro (9) turut berpartisipasi dalam pameran

The post Felix Seniman Cilik di Pontianak Bikin Mainan Robot dari Alat Tulis Bekas appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PIFA, Lokal – Seniman cilik asal Pontianak, Kalimantan Barat bernama Joyriel Felix Alvaro (9) turut berpartisipasi dalam pameran seni rupa anak yang di gelar oleh UPT Museum Kalbar di Gedung Indoor Taman Budaya. Ia membuat sebuah mainan robot dari alat tulis bekas.

Pada pameran itu, Joyriel Felix Alvaro memamerkan serta 6 mainan robot buatannya. Yakni 2 robot tempur dan 4 robot mobil-mobilan.

Siswa kelas 4 Sekolah Dasar Kristen Imanuel Pontianak itu mengaku mulai tertarik membuat robot sejak duduk di bangku kelas 2 SD.

Uniknya, semua bahan yang digunakan untuk membuat robot itu dari barang bekas seperti tipe-x kosong, pulpen rusak, dan sisa-sisa alat tulis lainnya yang ia kumpulkan dari teman-temannya di sekolah.

“Saya dulu sih minta dari teman-teman di sekolah, ada barang bekas nggak kasih saya gitu. Saya nanti rakit-rakit,”ungkapnya disela-sela pameran, Rabu (23/7/25).

Ia menyebutkan ide dan teknik pembuatan robot dari barang bekas ia pelajari secara otodidak dari platform YouTube.

“Saya liatnya (belajar) di Youtube, kan kayak ada tipe-x gitu kan, saya coba rakitnya sama teman saya. Terus saya kepikiran supaya menarik gitu buatlah robot,”ujarnya.

Sampai saat ini Felix mengatakan telah banyak membuat karya robot dari barang bekas. Bahkan ia juga kerap mengajak teman-temannya di sekolah untuk ikut berkarya.

“Di sekolah saya mencoba membuat robot bersama teman saya. Kita berhasil membuat robot impian kita dengan lancar hanya dengan menggunakan barang bekas saja,”katanya.

Meski diakui butuh waktu cukup lama untuk menyusun satu robot, Felix menyebut prosesnya justru menyenangkan.

“Sebenarnya kalau dibilang lama sih, ya lama. Tapi lumayan gampang sih buat ngerakitnya, tinggal disusun aja,” ucapnya.

Felix pun menuturkan bahwa karya-karya ini menjadi bagian dari mimpinya. “Karya yang saya buat ini untuk menunjukkan mimpi saya, ingin jadi pembuat robot,” pungkasnya.

The post Felix Seniman Cilik di Pontianak Bikin Mainan Robot dari Alat Tulis Bekas appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
46791
HAN 2025: 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan, Mayoritas Kasus Seksual https://pontianakinformasi.co.id/news/han-2025-128-anak-di-kalbar-jadi-korban-kekerasan-mayoritas-kasus-seksual/ Thu, 24 Jul 2025 09:43:40 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=46766 PIFA, Lokal – Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli menjadi momentum penting untuk merefleksikan kondisi

The post HAN 2025: 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan, Mayoritas Kasus Seksual appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PIFA, Lokal – Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli menjadi momentum penting untuk merefleksikan kondisi perlindungan anak di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat.

Namun mirisnya, masih terselip persoalan serius yang dihadapi anak-anak, yakni tingginya angka kekerasan. Berdasarkan data dari Aplikasi Simfoni PPA, sepanjang Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 128 anak menjadi korban kekerasan di Kalimantan Barat, yang tersebar di 14 kabupaten/kota.

Dari jumlah tersebut, kekerasan seksual menjadi yang paling dominan, dengan 94 kasus atau sekitar 73 persen dari total. Disusul kekerasan fisik (11 kasus), kekerasan psikis (2 kasus), eksploitasi anak (5 kasus), dan perdagangan anak atau trafficking (2 kasus). Tidak ditemukan laporan kasus penelantaran anak dalam periode ini.

Kabupaten dengan jumlah kasus tertinggi adalah Sambas (23 kasus), diikuti Ketapang dan Bengkayang (masing-masing 16 kasus), Kubu Raya (15 kasus), serta Mempawah (12 kasus). Sementara Kayong Utara dan Melawi tercatat nol kasus.

Dilihat dari usia korban, anak usia 13–17 tahun paling rentan, yakni mencapai 91 korban, disusul usia 6–12 tahun sebanyak 30 anak, dan usia di bawah 6 tahun sebanyak 24 anak.

Yang mengkhawatirkan, lokasi kejadian terbanyak justru berada di lingkungan rumah tangga, sebanyak 68 kasus, disusul lingkungan sekolah (43 kasus), tempat umum (14 kasus), dan tempat kerja (2 kasus). Sementara di lembaga pendidikan nonformal tidak tercatat adanya kasus.

Kondisi ini menandakan bahwa anak masih sangat rentan mengalami kekerasan di lingkungan terdekat, baik di rumah maupun sekolah. Pemerhati anak dan berbagai lembaga diharapkan meningkatkan peran dalam pencegahan serta pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalbar, Herkulana, menegaskan pihaknya telah mengintensifkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan secara komprehensif.

“Pendekatan kami tidak hanya kuratif, tetapi juga preventif. Anak-anak harus merasa aman baik di rumah maupun di sekolah. Itulah yang terus kami perjuangkan,” ujar Herkulana saat dihubungi via WhastApp, Rabu (23/7/25)

Beberapa upaya pencegahan yang telah dilakukan DPPPA Kalbar di antaranya:

1. Edukasi kepada orang tua melalui parenting class di sekolah-sekolah.

2. Sosialisasi kepada anak-anak secara langsung di sekolah terkait hak perlindungan anak.

3. Pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, hingga Kabupaten/Kota Layak Anak, yang kini telah terwujud di seluruh Kalbar.

4. Kolaborasi lintas daerah dalam pembentukan Sekolah Ramah Anak dan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.

5. Pelatihan guru, termasuk guru di sekolah disabilitas, untuk memperkuat pemahaman dalam menangani dan mencegah kekerasan terhadap anak.

Selain itu, untuk penanganan korban, DPPPA Kalbar juga menyediakan layanan pendampingan psikologis, termasuk assessment dan treatment oleh psikolog klinis agar anak-anak korban kekerasan mendapatkan pemulihan yang menyeluruh.

Di momen Hari Anak Nasional ini, Herkulana mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga pendidikan, dan keluarga untuk bersama-sama membangun lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak, demi mencetak generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045.

The post HAN 2025: 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan, Mayoritas Kasus Seksual appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
46766