Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor ekonomi dan pendidikan saja, tapi juga dapat berdampak pada psikologis manusia. Pada kasus yang parah, pandemi yang membuat kita terbatas dalam beraktivitas bisa saja mendatangkan bosan dan stres berkelanjutan. Lantas, bagaimana mengatasi permasalahan itu?
Selama pandemi Covid-19, berbagai permasalahan datang silih berganti. Ada yang mulai bosan di rumah saja, cemas dan gelisah akibat keterbatasan aktivitasnya, gelisah karena rasa iri dan dengki, stres karena diberhentikan dari pekerjaan, hingga stres karena aturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah.
Salah seorang Dokter di Halodoc mengungkapkan bahwa stres di masa pandemi adalah suatu hal yang wajar. Dalam artikel Bagaimana Cara Mengatasi Stres Akibat Bosan di Masa Pandemi? yang ditulis oleh Dokter Fadhli Rizal Makarim, dipaparkan bahwa upaya untuk mengatasi stres adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menurutnya, upaya itu bagian dari kesehatan mental yang harus dijaga.
“Wajar jika kamu merasa stres akibat bosan menghadapi masa pandemi. Hal ini terjadi karena kamu kehilangan kebebasan yang sebelumnya bisa kamu lakukan. Ketahuilah kamu tidak sendirian menghadapi masa pandemi ini. Penting untuk melakukan upaya untuk mengatasi stres, karena kesehatan mental juga harus dijaga,” tulis dr. Fadhli Rizal Makarim di Halodoc, (23/7/2021).
Dia pun menyarankan penting untuk mengatasi stres dan bosan dengan cara yang sehat. Menurut hematnya, sehat secara mental dapat membuat kita, orang yang disayangi dan orang-orang di sekitar menjadi lebih tangguh dalam menghadapi pandemi.
Melansir dari saran-saran dr. Fadhli Rizal Makarim di Halodoc (23/7), berikut ini cara sehat untuk mengatasi bosan dan stres akibat pandemi Covid-19:
- Pertama, Dokter Fadhli Rizal Makarim menyarankan untuk beristirahat dan membatasi diri dalam menonton, membaca, atau mendengarkan berita terkait informasi pandemi, termasuk yang ada di media sosial. Menurutnya bila hal tersebut kita lakukan secara terus menerus, dapat mendatangkan rasa kesal dan pesimis. Pada akhirnya beragam informasi yang beredar itu bisa membuat kita bosan dan stres.
- Kemudian, buatlah rutinitas yang menyenangkan untuk hidup kita. Di samping itu, berikan juga rasa keseimbangan yang dapat memperkuat makna hidup. Menurut dr. Fadhli Rizal Makarim, kehidupan akan terasa lebih bermakna ketika kita terlibat dalam rutinitas sehari-hari. Katanya, kehilangan rutinitas normal sebelum pandemi bisa mendatangkan rasa bosan. Maka dari itu, penting untuk membuat rutinitas baru yang adaptif dengan rutinitas di masa pandemi.
- “Ikuti saja arus yang harus dijalani dan dilewati,” tulis dr. Fadhli Rizal Makarim di poin ketiga. Terkait sarab itu, Dia mengatakan bahwa menolak aturan prokes (protokol kesehatan) yang sudah ditetapkan akan membuat tubuh merasa terbebani.
- Saran berikutnya adalah mencoba sesuatu yang baru. Menurut dr. Fadhli Rizal Makarim, melakukan hal-hal baru tidak hanya menghilangkan kebosanan melainkan juga dapat mendatangkan keterampilan dan pengetahuan baru yang bisa menghilangkan kebosanan dalam jangka panjang.
- Pada saran kelima, dr. Fadhli Rizal Makarim menyebutkan bahwa tetap terhubung dengan orang lain adalah cara yang paling mudah dan tidak membutuhkan banyak usaha. Meski tidak bisa bertemu langsung, kita dapat tetap terhubung secara virtual. Dengan komunikasi yang tak putus itu, kita bisa saling berbagi cerita dan tidak akan pernah merasa sendirian dalam menghadapi pandemi.
- Terakhir, merawat tubuh. Positifnya, salah satu hal yang bisa disyukuri selama masa pandemi ini adalah kita bisa lebih fokus dalam merawat tubuh dan menjaga kesehatannya. Sebab, kesehatan fisik berdampak besar pada perasaan. Seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dicanangkan oleh Kemenkes RI, merawat dan menjaga kesehatan tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang sehat, seimbang, minum cukup air, dan rutin berolahraga setiap harinya.
Nah, itulah saran-saran yang bisa kita realisasikan. Semoga bosan dan stres kita bisa berkurang ya..
(halodoc)