PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Yuliana meminta pemerintah provinsi menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk subsidi yang telah terjadi bertahun-tahun.
Kondisi ini, kata Yuliana menyebabkan petani di berbagai daerah mengeluh. Kelangkaan pupuk subsidi dikeluhkan petani sejak tahun 2009.
“Namun, persoalan kelangkaan pupuk subsidi ini tak kunjung selesai. Sampai sekarang masih terjadi,” ujarnya, kemarin.
Dia menerangkan, DPRD Komisi II sebelumnya sudah memanggil seluruh distributor di Kalbar. Sebagian mereka menyatakan pupuk subsidi sudah disalurkan sesuai aturan.
“Tetapi faktanya sampai saat ini petani masih kesulitanan mendapat pupuk subsidi,” ujarnya.
Padahal katanya, pupuk subsidi menjadi kebutuhan dasar untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Dia pun meminta agar persoalan pupuk ini jadi perhatian, dan segera diatasi kelangkaannya.
“Pupuk menjadi kebutuhan petani. Sebab dengan pupuk, maka hasil pertanian petani kualitasnya akan baik,” katanya.
Sementara akibat kelangkaan pupuk subsidi ini, petani tak mampu membeli pupuk non subsidi. Sebab, harganya mahal.
Persoalan pupuk subsidi ini juga dikeluhkan oleh petani di Kabupaten Sambas. Hal tersebut disampaikan ke anggota DPRD Kalbar Dapil Sambas, Suriansyah.
Kondisi ini berdampak terhadap hasil produksi petani, karena tak mampu membeli pupuk non subsidi yang harganya mahal, dan akhirnya berdampak pada hasil pertanian.