PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau para orang tua untuk mengawasi jajanan anak-anaknya. Imbauan tersebut disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, setelah ditemukan 28 anak keracunan chiki ngebul di Tasikmalaya dan Bekasi.
Jajanan tersebut mengandung nitrogen. Nadia pun meminta agar para ortu lebih berhati-hati lagi dalam memberikan jajanan.
“Mengimbau ortu untuk hati-hati dalam memberikan pangan bagi anaknya, terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan,” tegasnya, dikutip dari detikhealth, Sabtu (7/1/2022).
Nadia juga mengedukasi para orang tua terkait jajanan. Dia mengatakan, anak-anak perlu diberikan makanan yang bergizi dan diolah sesuai standar agar mereka tak jajan sembarangan.
Seperti dilansir dari detikhealth, kasus keracunan chiki ngebul terjadi di Tasikmalaya, menimpa 24 anak. Kejadian ini juga menimpa 4 anak di Bekasi.
Pada kasus di Tasikmalaya, 16 anak dilaporkan tanpa gejala dan tujuh lainnya dilaporkan bergejala. Adapun gejalanya, yakni sakit perut, pusing, mual, dan muntah darah dan diobservasi di puskesmas.
Kemudian, satu dari tujuh anak dilaporkan mengalami gejala berat sehingga harus dirujuk dan dirawat inap di RS SNC Tasikmalaya.
Diberitakan dari 24 anak di Tasikmalaya yang mengonsumsi chiki ngebul, beberapa di antaranya dilaporkan meminum cairan sisa nitrogen yang tak menguap.
Sementara pada kasus di Bekasi yang terjadi Desember 2022 lalu, dari empat anak yang mengonsumsi chiki ngebul, satu diantaranya mengalami gejala keracunan. Gejalanya, nyeri perut yang parah dan lemas.
Anak itu pun dilarikan ke Rumah Sakit Haji Jakarta Timur. Didiagnosis mengalami perforasi (lubang) di saluran cerna, anak tersebut harus dioperasi.
Menurut keterangan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK,MMRS pada Jumat (6/1) kemarin, anak yang mengalami gejala parah ini juga dilaporkan meminum sisa nitrogen.
“(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya,” ujarnya. (yd)