PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Permintaan pasar terhadap berbagai komoditas bahan pokok di Bulan Suci Ramadhan semakin meningkat di seluruh wilayah negeri.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan menjaga ketersediaan stok bahan pokok di daerah, dr. Harisson, M.Kes., Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Prov Kalbar), mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang rutin diselenggarakan secara daring di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov Kalbar, Drs. Ignasius IK, S.H., M.Si., dan Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Frans Zeno, S.STP., turut hadir mengikuti rapat yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph. D., Senin (27/3/2023).
Dalam arahannya, Mendagri menegaskan agar Pejabat Pemerintah dan ASN dilarang untuk melaksanakan kegiatan buka puasa bersama di Bulan Suci Ramadhan 1444 H/Tahun 2023.
“Saya tegaskan, kami larang kegiatan Buka Puasa Bersama pejabat dengan ASN staf-stafnya. Tetapi, saya anjurkan para pejabat pemerintah untuk mengadakan kegiatan Buka Puasa Bersama dengan masyarakat yang tidak mampu, seperti anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Jadi, para pejabat mendatangi masyarakat yang kurang mampu dan mengadakan kegiatan di permukiman warga,” tegas Mendagri.
Tak hanya itu, penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) dalam berbagai bentuk juga harus diperbanyak oleh pemerintah daerah selama Bulan Suci Ramadhan, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat desa.
“Jadi, genjot di bulan ini. Manfaatnya sangat penting untuk membantu. Kalau diberikan uang tunai, otomatis daya belinya akan tinggi. Diberikan sembako, ketahanan pangannya akan kuat. Ini juga akan berdampak kepada pengendalian inflasi,” tutup H. Tito Karnavian. (rs)