PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Pemerintah Provinsi Kalbar diharapkan dapat fokus menangani persoalan stunting. Pasalnya, berdasarkan data BKKBN angka stunting di Kalbar masih cukup tinggi di angka 27,8 persen.
“Persoalan stunting ini mesti jadi perhatian. IPM juga, kita yang terendah di Kalimantan,” katanya, kemarin.
Di sisi lain, dia mengapresiasi capaian pembangunan yang telah dilakukan Pemprov Kalbar di bawah kepemimpinan Sutarmidji-Ria Norsan.
Prabasa menyebutkan, banyak sekali capaian yang berhasil ditorehkan empat tahun ini. Dia berharap sisa masa jabatan pembangunan lebih baik.
“Kita lihat kinerja yang sudah dilakukan Pemprov Kalbar, kita sangat mengapresi,” kata dia.
Menurutnya, persoalan infrastruktur, stunting dan IPM memang menjadi pekerjaan rumah Pemprov Kalbar yang harus dituntaskan.
“Kami juga optimis target 80 persen jalan mantap bisa tercapai sebelum akhir kepemimpinan,” katanya l.
Sebelumnya, Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Eni Gustina mengatakan, angka stunting Kalbar masih berada di angka 27, 8 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar dua persen.
Pihak BKKBN mengapresiasi dan berterima kasih terhadap Pemprov Kalbar yang sudah mampu menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 menjadi 27,8 persen tersebut.
“Tidak mudah menurunkan. Bahkan ada dua kabupaten yang betul-betul luar biasa dalam menurunkan angka stunting yakni Kubu Raya dan Sintang,” tandasnya.