PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Seorang remaja berusia 15 tahun di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi korban pemerkosaan oleh 10 orang pria bejat. Mirisnya, salah satu dari pelaku pemerkosaan diduga merupakan kepala desa (Kades), sementara yang lainnya ada oknum guru dan Brimob.
Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono, menyatakan bahwa pihaknya telah menahan lima dari 10 pelaku pemerkosaan tersebut. Kasus ini sedang diselidiki oleh polisi berdasarkan Laporan Polisi dengan nomor LP-B/8/I/2023/SPKT/Polres Parigi Moutong/Polda Sulawesi Tengah, yang terbit pada tanggal 25 Januari 2023.
“Iya, telah dilakukan penahanan terhadap lima orang tersangka, yakni, MT, ARH, AR, AK, dan HR,” ujar Djoko Wienartono, mengutip CNN Indonesia.
“Kades juga sebagai pelaku,” tandasnya.
Sementara itu, Djoko menjelaskan bahwa Satuan Reskrim Polres Parigi Moutong masih dalam pengejaran terhadap para pelaku yang belum berhasil ditangkap.
“Masih dilakukan penyelidikan untuk kelima pelaku yang belum diamankan. Mudah-mudahan cepat tertangkap,” pungkasnya.
Terkait adanya dugaan keterlibatan oknum polisi sebagai pelaku, Djoko menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
“Kami belum bisa pastikan apakah dia juga terlibat, tapi masih kami dalami dulu,” ujarnya.
Dilansir dari Suara Deli, Kapolres Parigi Moutong, AKBP Yudy Arto Wiyono, menerangkan bahwa oknum Brimob berinisial HST yang terlibat masih akan diperiksa pihaknya. Kasus tersebut terkuak usai orang tua korban berinisial HN melapor ke Polres Parigi Moutong.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kasus pemerkosaan ini terjadi di beberapa lokasi di Parigi Moutong sejak April 2022 hingga Januari 2023. Para pelaku melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi korban imbalan berupa uang, makanan dan handphone.
“Para pelaku ini memberikan berupa iming-iming uang yang bervariasi dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu. Pelaku ada juga yang memberikan makanan, pakaian serta pernah juga memberikan handphone kepada korban,” jelas Yudy. (yd)