PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah merampungkan pembangunan dua gedung SMP, satu SD dan satu TK. Peresmian SMP Negeri (SMPN) 8 yang berlokasi di Jalan Parit H Husin II Kelurahan Bangka Belitung Darat Kecamatan Pontianak Tenggara dilakukan secara simbolis bersamaan Sekolah Terpadu yang terdiri dari SMPN 22, SDN 15 dan TK Negeri di Jalan Purnama Agung V Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis (15/6/2023).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pembangunan gedung sekolah terpadu ini dilakukan karena bangunan lama yang runtuh. Oleh sebab itu, bangunan gedung yang lama dibongkar untuk dibangun dengan gedung yang baru ini. Sedangkan SMPN 8 dibangun kembali karena bangunan yang lama terbakar. Dengan diresmikannya gedung-gedung sekolah tersebut, ia berharap sekolah-sekolah itu bisa menjadi sekolah unggulan.
“Mudah-mudahan dengan gedung baru ini anak-anak semakin semangat belajar sehingga kualitas pendidikan juga meningkat,” ujarnya usai meresmikan secara simbolis gedung-gedung sekolah tersebut.
Keempat gedung sekolah sudah dapat berfungsi secara efektif. Selanjutnya, pengerjaan pembangunan akan fokus kepada penuntasan jalan masuk, taman dan halaman serta kelengkapan lainnya. Edi menilai, penghijauan di masing-masing gedung masih kurang. Ia berencana untuk menambah tanaman peneduh sesuai dengan konsep Sekolah Adiwiyata yang teduh, rapi dan bersih. Udara yang segar akan berdampak positif bagi peserta didik maupun tenaga pendidik.
“Sekarang masih gersang karena kurang tanaman peneduh,” ujarnya.
Beberapa sekolah di Pontianak juga sedang memerlukan revitalisasi. Edi bilang, terdapat gedung sekolah di Kecamatan Pontianak Barat, Timur dan Utara yang akan dilakukan penataan ulang. Keberadaan sekolah swasta juga secara tidak langsung menutupi kekurangan tersebut.
“Peran sekolah-sekolah swasta juga ikut mendongkrak peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” imbuhnya.
Konsep terkini pendidikan yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) lebih mengutamakan minat dan bakat peserta didik. Sejalan dengan visi dan misi Kota Pontianak, lanjut Edi, dirinya mendukung penuh kurikulum yang disebut Merdeka Belajar tersebut.
“Para siswa jadi lebih kreatif dan inovatif. Mereka akan cepat berkembang. Hanya sumber daya manusia yang bisa membuat kita maju, sesuai dengan visi Presiden yaitu Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiarti menerangkan, Sekolah Terpadu Kecamatan Pontianak Selatan, terdiri dari tiga sekolah, yakni SMPN 22, SDN 15 dan TK Negeri Kecamatan Pontianak Selatan. Gedung sekolah terpadu memiliki luas bangunan 7.560 meter persegi, terdiri dari 27 ruang kelas SMP, 18 ruang kelas SD dan 4 ruang kelas TK serta berbagai macam ruangan lainnya.
“Pembangunan gedung sekolah terpadu ini menelan dana kurang lebih Rp50 miliar dan dilaksanakan secara multiyears selama tiga tahun,” terangnya.
Sedangkan untuk gedung SMPN 8 yang terletak di Jalan Parit H Husin II, pembangunannya dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 2020, dan tahap kedua tahun 2021 dan 2022 (multiyears), dengan jumlah biaya keseluruhan kurang lebih Rp32,3 miliar. Gedung SMPN 8 ini luas bangunannya 5.333 meter persegi dengan jumlah 30 ruang kelas dan berbagai macam ruangan lainnya.
“Insha Allah pada tahun 2023 ini akan dilaksanakan juga penataan halaman dan lapangan olahraga untuk Gedung Sekolah Terpadu Kecamatan Pontianak Selatan dan SMPN 8 Pontianak ini,” bebernya. (RS)