PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Sebuah kampanye politik di Distrik Bajaur, Pakistan, diwarnai ledakan yang menyebabkan setidaknya 35 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya luka-luka.
Pejabat dari Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut menyampaikan laporan ini kepada Xinhua.
Pejabat dari kantor gubernur Peshawar, ibu kota provinsi tersebut, membenarkan bahwa 35 orang telah kehilangan nyawa mereka akibat ledakan itu. Namun, jumlah korban dikhawatirkan akan terus bertambah mengingat kondisi kritis sedikitnya 50 orang yang terluka.
Nasir Mehmood Satti, seorang pejabat di Kantor Polisi Daerah divisi Malakand, memberikan keterangan kepada media bahwa serangan tersebut terjadi ketika sebuah konvensi pekerja politik Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) sedang berlangsung di dekat daerah Shanday Mor di Jalan Munda Khar, Bajaur.
Tim penyelamat dan petugas keamanan segera merespons kejadian ini dengan cepat setelah ledakan terjadi. Mereka langsung menuju lokasi untuk memulai operasi penyelamatan, memindahkan jenazah dan melarikan korban luka-luka ke rumah sakit terdekat.
Akbar, seorang saksi mata yang hadir di acara tersebut, memberikan kesaksian mengerikan tentang ledakan tersebut. Dia menggambarkan bagaimana suara ledakan yang kuat mengguncang tempat tersebut, dan dia melihat banyak jenazah dan korban luka-luka berlumuran darah. Dalam keadaan genting, dia dan warga lainnya bekerja sama membawa para korban ke rumah sakit terdekat.
“Saya bergabung dengan warga lainnya untuk membawa jenazah dan korban luka-luka ke rumah sakit. Ini adalah suatu kekejaman yang luar biasa terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” ujar Akbar, seraya mengimbau masyarakat untuk segera mendatangi rumah sakit dan mendonorkan darah bagi para korban.
Polisi segera menyatakan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh sebuah bom, dan tim penjinak bom sedang menyelidiki apakah ledakan itu dilakukan dengan alat yang ditanam atau melibatkan serangan bunuh diri.
Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif, mengecam keras serangan tersebut dan menyatakan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa akibat tragedi ini. Saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.