Pontianak – Hari Jadi Kota Pontianak diperingati setiap tanggal 23 Oktober. Tahun 2021 ini, dalam rangka memperingati HUT Kota Pontianak yang ke-250, Pemerintah Kota Pontianak telah resmi menetapkan logo yang digunakan; perpaduan warna merah, hijau dan hitam pada logo merupakan representasi dari keberagaman dan harmonisasi kultur yang ada di Kota Pontianak.
Logo resmi HUT Kota Pontianak yang ke-250 bisa diunduh lewat laman website resmi Pemerintah Kota Pontianak www.pontianakkota.go.id. Logo resmi yang bertuliskan 250 ini merupakan pilihan terbanyak dari hasil voting yang diadakan lewat akun Instagram dan Facebook Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono @edikamtono.
Ada tiga pilihan logo yang divotingkan, dimana logo pilihan 2 yang mendominasi dengan jumlah 757 komentar. Sementara logo pilihan 1 dan 3 masing-masing memperoleh 577 dan 555 komentar.
Logo plihan 2 ditetapkan sebagai logo resmi Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak setelah mendapatkan komentar terbanyak.
Edi mengapresiasi antusias warga yang telah berpartisipasi memilih logo Hari Jadi Kota Pontianak. Edi menyebut, apapun pilihannya, yang terpenting adalah warga Kota Pontianak tetap semangat untuk ikut memajukan kota tercinta ini.
“Dengan logo resmi Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak ini kita berharap memacu semangat kita semua untuk membangun dan memajukan Kota Pontianak,” ucapnya, dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Jumat (8/10/2021).
Selain logo angka 250 Tahun, terdapat tagline Pontianak Maju dan Tangguh. Tagline ini menggambarkan bahwa semangat kebersamaan antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder untuk membangun Pontianak menjadi lebih maju meskipun masih ditengah pandemi Covid-19.
“Maju dan Tangguh menjadi slogan kita di Hari Jadi ke-250 ini untuk membangkitkan semangat pantang menyerah agar terus maju bersama dalam menghadapi tantangan ke depan,” terang Edi.
Meskipun pandemi sudah mulai mereda dan Pontianak turun menjadi PPKM level 2, Edi mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kasus Covid-19 mereda bukan berarti protokol kesehatan menjadi kendor, justru harus semakin diperketat karena virus masih ada di sekitar kita,” tegasnya.