PONTIANAK INFORMASl, LOKAL – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Melalui dana insentif fiskal tahun 2023, yang disalurkan oleh pemerintah pusat, bantuan alat kerja senilai miliaran rupiah diberikan kepada UMKM dengan tujuan meningkatkan produksi dan membantu mereka agar dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyampaikan bahwa pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendukung UMKM agar bisa mandiri.
“Bantuan ini berasal dari dana insentif fiskal tahun 2023, yang diberikan oleh pemerintah pusat sebagai penghargaan karena Kabupaten Kubu Raya berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi yang terendah se-Kalimantan Barat,” kata Bupati Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kamis.
Bupati Muda menekankan bahwa fokus utama pemerintah Kabupaten Kubu Raya adalah menghilangkan kemiskinan dan pemiskinan di daerah tersebut.
“Kubu Raya yang penduduknya cukup besar maka fokus utama adalah menghilangkan kemiskinan dan pemiskinan. Makanya kerja-kerja pemerintah adalah bagaimana kita membuka peluang-peluang untuk rakyat. Termasuk membuat pelaku UMKM bisa mandiri dan mendunia,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga aktif memasifkan upaya membangun karakter kewirausahaan di masyarakat. Bupati Muda mengatakan bahwa keragaman di Kubu Raya menjadi modal sosial yang besar, memberikan banyak ide dan inovasi yang dapat menginspirasi.
Dalam konteks ini, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya, Norasari Arani, menjelaskan alokasi dana insentif fiskal, termasuk pengadaan sarana dan prasarana senilai Rp521 juta untuk pemberdayaan usaha mikro. “Kami juga melakukan pendataan dan menentukan skala prioritas sarana bantuan, yang melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak seperti PKK, Dekranasda, GOW, DWP, dan kecamatan,” ujarnya.
Norasari menambahkan bahwa dukungan pemerintah daerah tidak hanya terbatas pada bantuan sarana kerja, tetapi juga mencakup peningkatan kapasitas pelaku UMKM melalui kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan. “Tahun ini, lebih dari seribu orang mengikuti pelatihan untuk menjadi wirausaha baru,” katanya.
Selain itu, UMKM juga didorong untuk mengakses permodalan melalui dana kredit usaha rakyat, membuka peluang pengembangan usaha yang lebih luas dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan perkembangan era digitalisasi, di mana para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan jejaring-jejaring yang ada untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global. (ad)