PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Pernyataan kontroversial Guntur Soekarnoputra, Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, mengenai nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024, telah menuai kritikan dari pengamat politik.
Pada acara “Rock and Roll Day’s,” Guntur mengajak para pendukungnya untuk memenangkan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dalam pidatonya, ia menyebut bahwa setelah kemenangan Ganjar tercapai, urusan lainnya, termasuk Presiden Jokowi, akan menjadi lebih mudah diurus.
“Pernyataan itu bentuk kritikan yang keras dari Guntur. Sejatinya, kritikannya jangan seperti itu, karena (pernyataan) itu seperti mengejek Jokowi, terlalu merendahkan Jokowi,” ungkap Ujang Komarudin, seorang pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia.
Menurut Ujang, pernyataan Guntur dapat dianggap sebagai ‘serangan’ dari PDI-P kepada Jokowi, yang dianggap tidak sejalan lagi dengan garis partai. Meskipun PDI-P dan Jokowi memiliki pilihan yang berbeda, diharapkan politikus dapat bersaing secara sehat dan rasional, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Apa yang dilakukan oleh Guntur sangat keras, terlalu keras, dan itu bukan hanya merugikan Guntur sendiri, tetapi juga PDI-P, karena Jokowi pun bisa marah. Jokowi pun bisa ‘mengganjal’, bisa menghadang PDI-P maupun Ganjar-Mahfud untuk bisa unggul,” tambah Ujang seperti dikutip dari Antara, Selasa.
Dalam konteks ketegangan politik saat ini, Ujang mengingatkan setiap politikus untuk bersaing secara sehat, rasional, dan menahan diri dari merendahkan pihak lain. Pernyataan Guntur dinilai dapat menciptakan ketidak-kondusifan dan memicu reaksi negatif dari pendukung Jokowi.
Berikut pernyataan kontroversial Guntur Soekarnoputra dalam acara Rock and Roll Day’s:
“Saat ini kita harus ambeg parama-arta yang artinya kita dahulukan semua hal-hal yang sudah tidak dapat ditunda dan menunda semua hal-hal yang masih bisa kita tunda. Nah, sekarang apa hal yang tidak bisa lagi ditunda? Yang tidak bisa ditunda tidak lain tidak bukan adalah memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia,” kata Guntur seperti dikutip dari detikcom.
“Kalau itu sudah tercapai, kekuasaan dan hak prerogatif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, baru yang lain mau kita apa-apain itu gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain nantilah,” ucap Guntur lagi.
“Ini kan banyak macam-macam, ada yang minta pemakzulan, ada yang minta ini, minta itu. Sudahlah, kita lupakan saja itu dulu, yang penting sekarang menurut ajaran Bung Karno yang tidak bisa ditunda-tunda menangkan dulu Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai presiden Republik Indonesia dan wakil presiden Republik Indonesia 2024,” ujarnya.
“Tahu saudara-saudara, kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapain nanti terserah. Saya nggak sebut paslon ya, tapi ada lah paslon yang nantinya mau diapain gampang itu,” katanya lagi.