PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Kalbar tahun 2024 di Hotel Mercure, Selasa (30/4/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh bupati dan wali kota se-Kalbar, para pejabat terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta anggota GTRA.
Reforma agraria merupakan program penting pemerintah untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat. Melalui reforma agraria, diharapkan ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah dapat dikurangi, sengketa dan konflik agraria dapat ditangani, dan sumber kemakmuran dan kesejahteraan rakyat berbasis agraria dapat tercipta.
“Pemprov Kalbar mendukung sepenuhnya program ini. Kita harus bekerja sama secara proaktif dan kooperatif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan reforma agraria,” Harisson.
Dirinya juga menyampaikan beberapa poin penting terkait percepatan revitalisasi GTRA di Kalbar. Revitalisasi ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan reforma agraria di Kalbar dan memastikan agar program ini berjalan dengan efektif dan efisien.
Dia juga meminta kepada para kepala perangkat daerah dan kepala kantor pertanahan provinsi, kabupaten dan kota untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan reforma agraria di wilayahnya masing-masing.
Tak hanya itu, ia juga mengarahkan untuk memfasilitasi penyelesaian konflik agraria yang terjadi di wilayahnya, dan juga melakukan pendataan dan pemetaan lahan yang belum terdaftar.
“Reforma agraria adalah program prioritas nasional yang harus kita sukseskan. Untuk itu, saya minta kepada semua pihak yang terlibat dalam GTRA untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan program ini. Saya yakin bahwa dengan komitmen, kerja keras, dan sinergi dari semua pihak, reforma agraria di Kalbar dapat dilaksanakan dengan sukses dan mencapai tujuannya, yaitu menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat,” paparnya.
Rapat Koordinasi GTRA Provinsi Kalbar tahun 2024 diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk merevitalisasi GTRA dan percepatan pelaksanaan reforma agraria di Kalbar. (ap)