DPRD Kalbar – Anggota DPRD Kalbar, H Mad Nawir mengingatkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten di perbatasan bahwa wabah Covid-19 masih belum berakhir. Daftar kasus positif Covid-19 Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga terus bertambah.
Saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kalbar juga masih berada pada status waspada, yakni di level 2 dan 3.
Menyikapi kasus PMI dan masih diberlakukannya PPKM itu, Mad Nawir pun meminta agar pintu masuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN) diperketat.
“Kami tentunya mengingatkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten bahwa wabah covid-19 masih belum berakhir,” tuturnya, dikutip dari Tribun Pontianak, Minggu (24/10/2021).
Mad Nawir menyebut, penyebaran dan penularan Covid-19 harus diwaspadai, khususnya di daerah perbatasan yang menjadi pintu masuk warga asing dan Indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk itu, Mad Nawir meminta Pemerintah memperketat pintu masuk di beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
“Seperti di pos perbatasan, harus diperketat keluar masuk baik warna negara indonesia ataupun warga negara asing tetap mengikuti protokol dengan syarat pcr sebagai syarat untuk masuk kalbar,” tegasnya.
Lebih lanjut, legislator dari Dapil Kalbar 1 Kota Pontianak itu meminta agar jalur-jalur tikus yang mungkin bisa menjadi alternatif warga keluar masuk juga diwaspadai. Lantaran jalur tersebut kurang terpantau oleh petugas.
“Tak kalah pentingnya jalur-jalur tikus yang kurang terpantau petugas, bukan tidak mungkin jalur ini sudah banyak dimasuki orang yang sudah terpapar Covid-19,” pintanya.
Kemudian, Politikus yang juga aktif di Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) itu menilai kerja keras pemerintah dalam mengangani pandemi Covid-19 sudah baik. Namun, tak lupa ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak lengah, dan jangan sampai kalbar kembali berada pada zona merah.
“Kerja keras pemerintah baik provinsi dan kabupaten, selama ini sdh baik. Tapi Jangann sampai daerah kita menjadi zona merah lagi. Hanya karena kita lalai menjaga daerah perbatasan, khususnya jalur-jalur lain yang digunakan warga keluar masuk Malaysia,” tegasnya lagi.
Mad Nawir mengungkapkan, bila akan dilakukanpenutupan pintu masuk dan keluar PLBN, hal ini bisa saja dilakukan. Tergantung situasi dilapangan, sambungnya.
“Ini sangat tergantung situasi dilapangan, jika memang mengkhawatirkan saya setuju dilakukan penutupan. Tapi untuk saat ini cukup diperketat saja terutama di jalur-jalur tikus,” tutup Mad Nawir.