Berita Pifa, PONTIANAK – Mungkin tak banyak orang yang mengenal Mamey Sapote, jenis buah sawo berasal dari Amerika Selatan. Buah sawo yang berukuran jumbo ini ditampilkan pada Festival Hortikultura (Hortifest) 2022 yang digelar Komunitas Gerakan Ayo Menanam (Geram) di Halaman Stasiun TVRI Kalbar, Rabu (2/3). Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mencicipi sawo Mamey Sapote usai membuka Hortifest yang menampilkan beragam tanaman hasil budidaya hortikultura, mulai dari bibit, buah hingga sayuran.
“Buahnya mirip sawo, meski tidak semanis sawo, tapi enak dan alot,” ujarnya.
Edi mengapresiasi digelarnya festival ini karena sangat bermanfaat bagi keberlangsungan lingkungan hidup, apalagi buah-buahan hasil hortikultura memiliki kandungan vitamin yang unggul. Ia pun mengajak masyarakat, untuk menanam buah di setiap pekarangan rumah.
“Kita harus mulai gerakan menanam ini dari setiap rumah, terus terang menanam pohon sudah jadi passion saya. Setiap minggu, saya usahakan untuk menanam pohon,” ucapnya.
Seperti diketahui, sudah menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya melalui lingkungan hidup. Hal ini juga yang menurutnya menjadi penopang kesehatan warga. Dirinya yakin, dengan terjaminnya kesehatan, maka akan tercipta individu yang bahagia.
“Semoga kegiatan ini memberikan motivasi untuk warga Kota Pontianak untuk rajin menanam, terutama buah-buahan. Saya harap bisa rutin kegiatannya,” ungkapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak gencar menggalakkan kampung hortikultura sebagaimana yang ditargetkan Kementerian Pertanian sebanyak 2.358 kampung hortikultura tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Kota Pontianak sudah ada beberapa Kampung Hortikultura seperti di Gang Nilam, Gang Margodadirejo, Kelurahan Parit Tokaya dan di Kecamatan Pontianak Utara.
“Kita akan kembangkan terus kampung hortikultura ini supaya setiap pekarangan warga lebih produktif dengan tanaman buah-buahan,” ungkapnya.
Budi Hartono, Ketua Panitia Hortifest 2022 menerangkan, tujuan digelarnya festival ini adalah sebagai upaya meningkatkan perekonomian keluarga, meningkatkan kesejahteraan warga dan mencegah stunting terhadap anak-anak dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar seoptimal mungkin. Melalui festival ini pula, konsep urban farming menjadi bahan sosialisasi untuk diimplementasikan.
“Melalui kegiatan ini pula masyarakat dapat memperoleh informasi, pengetahuan dan dikembangkan dalam lingkungan keluarga serta masyarakat di sekitarnya sehingga bermanfaat positif di tengah pandemi Covid-19,” tuturnya.
Hortifest digelar mulai tanggal 2 hingga 6 Maret 2022 bertempat di halaman Stasiun TVRI Kalbar. Berbagai rangkaian kegiatan Hortifest yang sudah disiapkan panitia. Mulai dari pelatihan tentang bertani memanfaatkan barang-barang bekas, pelatihan pola organik yang sederhana, mudah, murah dan ilmiah, pelatihan hidroponik, pelatihan budidaya anggur di dalam pot, pelatihan prospek tanaman buah dalam skala bisnis hingga kegiatan bazar buah dan festival tanaman buah dalam pot (tabulampot) serta lomba konten dan lomba menggunakan media barang bekas. Dalam Hortifest ini, pihaknya juga membagikan bibit tanaman gratis dan bibit tanaman sayur-sayuran.
“Jadi kalau pengunjung yang ingin menanam cabe, tomat, bayam dan membutuhkan bibit-bibitnya, nanti bisa ke Posko Geram, akan kita bagikan bibit gratis,” pungkasnya. (RS)