Tragis, satu sambaran petir menewaskan 16 orang dan melukai lebih banyak orang lainnya di Jaipur, India Utara. Petir menyambar korban yang sedang asik foto selfie saat hujan deras di Wisata Benteng Amer abad ke-12, Minggu (11/7/2021).
Tak hanya itu, secara terpisah, puluhan orang juga tewas tersambar petir di negara bagian Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh. Sambaran petir di India membunuh rata-rata 2.000 orang setiap tahunnya.
Seorang perwira polisi senior menerangkan, sebagian besar mereka yang tewas di menara benteng itu masih muda. Saat kejadian, ada dua puluh tujuh orang yang berada di menara dan dinding benteng, beberapa dari korban sambaran dilaporkan melompat ke tanah.
“Pada Minggu saja, ada sembilan kematian lagi akibat sambaran petir yang dilaporkan di penjuru negara bagian Rajasthan, tempat Jaipur berada,” papar laporan media lokal India, mengutip dari SindoNews.com.
Di lain tempat, tujuh orang tewas di Madhya Pradesh. Para pakar mengatakan jumlah korban yang banyak di kedua negara bagian itu karena sejumlah besar dari mereka bekerja di luar ruangan di bidang pertanian dan konstruksi.
Kepala menteri Uttar Pradesh dan Rajasthan serta Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan santunan untuk keluarga korban yang meninggal akibat sambaran petir.
Musim muson yang disertai hujan lebat di India biasanya berlangsung dari bulan Juni hingga September.
Departemen Meteorologi India (IMD) menyebutkan, kematian akibat sambaran petir di India telah berlipat ganda sejak 1960-an. IMD mengungkapkan bahwa salah satu alasan seringnya petir menyambar adalah krisis iklim.
Insiden sambaran petir telah meningkat 30%-40% sejak awal hingga pertengahan 1990-an. Pada 2018 negara bagian Andhra Pradesh di selatan mencatat 36.749 sambaran petir terjadi hanya dalam 13 jam saja. Lebih dari 100 orang tewas di dua negara bagian pada Juni tahun lalu dalam insiden terkait petir.