PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Empat anak korban kecelakaan pesawat berhasil bertahan hidup selama 40 hari di Hutan Amazon, Kolombia. Keempat anak tersebut masing-masing berusia 13 tahun, 9 tahun, 5 tahun, dan 1 tahun.
Tim penyelamat berhasil menemukan mereka pada Jumat (9/6/23) dengan wajah yang terlihat kelelahan.
Nicolas Ordonez Gomes yang merupakan kru penyelamat mengatakan bahwa anak perempuan tertua, Lesley, segera berlari menghampirinya sembari menggendong sang adik untuk berkata ‘aku lapar’.
Sementara itu, dua anak laki-laki yang turut ditemukan dalam pencarian tersebut berkata “Ibuku sudah meninggal”.
Nicolas berusaha menghibur anak-anak itu dengan mengatakan bahwa dirinya adalah keluarga mereka.
Namun anak itu hanya menjawab “Saya ingin roti dan sosis”.
Sementara itu, juru bicara pasukan khusus militer Kolombia, Pedro Arnulfo, mengatakan keempat anak itu bertahan hidup di hutan lebat Amazon dengan memakan tiga kilogram farina atau tepung singkong kasar.
“Beberapa hari setelah kecelakaan itu, mereka makan farina yang mereka bawah ke sana. Namun mereka kehabisan makanan dan memutuskan mencari tempat untuk bertahan hidup,” kata Arnulfo, seperti dikutip dari CNN, Senin (12/6/2023).
Arnulfo mengatakan, meski keempat anak tersebut kekurangan gizi, namun mereka sepenuhnya dalam keadaan sadar ketika ditemukan.
Adapun tim penyelamat menyebut keempat anak itu berhasil bertahan karena memiliki pengetahuan tentang hutan.
Mereka juga memiliki pengetahuan tentang apa yang harus dimakan, apa yang tidak boleh dimakan, dan cara menemukan air untuk bisa bertahan hidup.
Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), mengatakan empat anak tersebut bertahan dengan memakan tanaman yang mereka anggap dapat dimakan dari masa kecil mereka di wilayah Amazon.
Sejumlah tanaman tersebut berupa biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran. Selain itu, asal-usul asli mereka disebut membuat anak-anak tersebut memiliki kekebalan tertentu terhadap penyakit di hutan.
Keempat anak tersebut merupakan anggota Suku Huitoto, penduduk asli di Kolombia dan Peru.
Menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia (OPIAC), pengetahuan soal yang boleh dan tak boleh dimakan di hutan didapat berkat pengetahuan pribumi yang diajarkan kepada mereka.
Sebelumnya, keempat anak itu merupakan penumpang Pesawat Cessna 206. Pesawat itu jatuh di Hutan Amazon lima minggu sebelum anak-anak tersebut ditemukan.
Sementara itu, ibu mereka, pilot, dan satu orang dewasa lainnya tewas dalam kecelakaan tersebut. (ad)