Rudal Iran di Qatar (Foto : The War Zone)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar pada 24 Juni 2025 Senin malam. Serangan ini merupakan aksi balasan Iran atas serangan udara AS terhadap tiga situs nuklir di wilayah Iran yang terjadi dua hari sebelumnya.
Pangkalan Udara Al Udeid, yang menjadi sasaran utama serangan, merupakan instalasi militer terbesar AS di kawasan tersebut dan menampung hampir 8.000 tentara Amerika. Selain pasukan AS, pangkalan ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Qatar dan pasukan sekutu lainnya, termasuk Inggris.
Menurut pernyataan resmi dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, sebanyak 19 rudal ditembakkan dalam dua gelombang ke arah Al Udeid. Namun, Kementerian Pertahanan Qatar menyatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat 18 dari 19 rudal tersebut. Hanya satu rudal yang berhasil jatuh di dalam kawasan pangkalan, namun tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan signifikan.
Presiden AS Donald Trump menanggapi serangan balasan Iran dengan seruan untuk meredakan ketegangan. Ia menyebut bahwa Iran telah memberikan peringatan sebelumnya sehingga tidak ada korban jiwa dari pihak Amerika. Trump juga menyebut serangan tersebut sebagai “respons yang sangat lemah” dan berharap agar konflik tidak semakin meluas.
Pemerintah Qatar sendiri mengutuk serangan rudal Iran ke wilayahnya dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Doha juga menegaskan haknya untuk merespons secara langsung jika terjadi ancaman lanjutan.
Sebelum serangan terjadi, Kedutaan Besar AS di Qatar telah mengimbau warganya untuk berlindung di tempat yang aman. Imbauan serupa juga dikeluarkan oleh pemerintah Inggris untuk warganya di Qatar.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Iran menegaskan bahwa setiap aksi agresi lebih lanjut dari pihak AS akan dibalas dengan kekuatan yang lebih besar.
Situasi di Qatar kini mulai berangsur normal setelah wilayah udara yang sempat ditutup kini kembali dibuka. Namun, ketegangan di kawasan masih tinggi, dan berbagai pihak internasional menyerukan agar semua pihak menahan diri guna mencegah konflik yang lebih luas.
Dengan serangan ini, Iran menunjukkan kemampuannya untuk merespons secara langsung terhadap setiap ancaman terhadap kedaulatan dan kepentingan nasionalnya, sekaligus mengirimkan pesan keras kepada Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.
