PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Pada perayaan Idul Adha, terjadi aksi unjuk rasa di depan masjid di Stockholm, Swedia, Rabu (28/6/23).
Salah satu pengunjuk rasa membuat heboh orang di sekitar karena berani merobek dan membakar Al Quran.
Seperti dilansir dari Reuters pada Kamis, 29 Juni 2023, protes tersebut diwarnai dengan tindakan penghinaan.
Pengunjuk rasa merobek Al Quran, menggunakannya untuk menyeka sepatu, dan kemudian membakarnya. Sementara seorang pendemo lainnya berorasi melalui pengeras suara.
Kejadian ini disaksikan oleh sekitar 200 orang yang berada di lokasi, dan membuat umat Muslim marah. Para umat Muslim berteriak “Allahu Akbar” saat melihat kejadian itu.
Salah satu umat Muslim bahkan mencoba melemparkan batu, namun kemudian ditangkap oleh polisi setempat.
Kekecewaan dan Ketidaksetujuan
Perwakilan masjid menyatakan kekecewaan mereka terhadap keputusan polisi untuk memberikan izin bagi protes tersebut pada hari Idul Adha.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada hari Rabu, Direktur Masjid dan Imam Mahmoud Khalfi menyampaikan ketidakpuasan mereka.
“Masjid menyarankan kepada polisi untuk mengalihkan demonstrasi ke lokasi lain, yang dimungkinkan oleh undang-undang, namun mereka memilih untuk tidak melakukannya,” ujar Khalfi seperti dikutip dari CNBC.
Tantangan Hukum dan Kebebasan Berekspresi
Sebelum kejadian ini, otoritas Swedia telah menolak beberapa permohonan untuk demonstrasi anti-Al Quran. Namun, keputusan tersebut dibatalkan oleh pengadilan, yang menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berbicara. (ad)