PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Pasukan tentara bayaran Wagner Group, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, telah meninggalkan wilayah Rusia setelah upaya mereka untuk melakukan pemberontakan.
Ancaman serius terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin ini diduga dapat dihentikan berkat kesepakatan yang dicapai melalui perantara Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Mengutip CNN, Prigozhin telah setuju untuk meninggalkan Rusia dan pergi ke Belarus.
Kesepakatan ini mengakhiri pemberontakan bersenjata Wagner yang telah menguasai fasilitas militer utama di kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, serta menggerakkan sejumlah pasukan menuju ibu kota.
“Anda akan bertanya kepada saya apa yang akan terjadi pada Prigozhin secara pribadi?” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Kasus pidana akan dibatalkan terhadapnya. Dia sendiri akan pergi ke Belarusia,” kata Peskov menambahkan bahwa Kremlin tidak mengetahui keberadaan tentara bayaran itu saat i
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa para pejuang Wagner akan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Jika Anda bertanya jaminan seperti apa bahwa Prigozhin akan dapat berangkat ke Belarusia, ini adalah janji Presiden Rusia,” ujar Peskov.
Namun, ketika ditanya mengenai posisi yang akan diambil Prigozhin di Belarusia, Peskov mengatakan bahwa dia tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Dia menyebut bahwa Lukashenko mungkin akan memanfaatkan hubungan pribadinya dengan Prigozhin untuk menengahi kesepakatan ini. Lukashenko dan Prigozhin diketahui telah saling mengenal selama sekitar 20 tahun.
Pengumuman mengenai kesepakatan ini telah meredakan krisis yang terjadi akibat pemberontakan ini. Sebelumnya, Prigozhin telah secara terbuka mengkritik kepemimpinan militer Rusia dan penanganan mereka terhadap perang di Ukraina.
Namun, dengan mengambil alih fasilitas militer di Rostov-on-Don dan kota Voronezh, Prigozhin telah melanggar banyak batasan dengan Putin.