Serangan Drone Misterius Hantam Pangkalan Militer Irak (Foto : SHUTTERSTOCK)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Pada Selasa dini hari, 24 Juni 2025, dua pangkalan militer strategis di Irak, yaitu Kamp Taji di utara Baghdad dan Pangkalan Imam Ali di Provinsi Dhi Qar, diserang oleh drone bunuh diri atau kamikaze yang menargetkan sistem radar penting. Serangan ini menimbulkan kerusakan signifikan pada fasilitas militer, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Pemerintah Irak mengecam serangan tersebut sebagai tindakan pengecut dan berbahaya yang mengancam stabilitas nasional. Juru bicara militer Perdana Menteri Irak, Sabah Al Numan, menyatakan bahwa pasukan keamanan berhasil menggagalkan serangan lanjutan yang diarahkan ke empat lokasi militer lainnya dengan menembak jatuh drone sebelum mencapai sasaran.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Pemerintah Irak telah membentuk komite tingkat tinggi untuk menyelidiki dan mengidentifikasi pelaku di balik insiden tersebut. Spekulasi di kalangan analis dan sumber keamanan masih berkembang, namun baik Israel maupun Iran tetap bungkam dan tidak memberikan pernyataan resmi terkait serangan ini.
Serangan ini terjadi di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel yang telah melibatkan serangan rudal dan serangan udara di berbagai wilayah. Beberapa jam sebelum serangan drone di Irak, Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir mereka. Ketegangan ini memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik ke negara-negara tetangga, termasuk Irak.
Situasi ini menempatkan Irak sebagai korban baru dalam rangkaian ketegangan regional yang semakin kompleks. Serangan drone tersebut dinilai sebagai upaya terencana untuk melumpuhkan kemampuan pengawasan udara Irak di tengah situasi geopolitik yang memanas, sehingga menambah ketidakpastian dan risiko keamanan di kawasan Timur Tengah.
