PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Serangan Rusia ke Kota Kyiv dan Kherson menyebabkan puluhan orang luka-luka, pada Jumat (16/6/2023).
Dalam serangan di Kyiv, selain orang dewasa, enam anak-anak turut menjadi korban mengalami luka serius.
Sementara itu, serangan artiileri besar-besaran di Kota Kherson membuat 23 orang luka-luka.
Pada hari yang sama dengan serangan di dua lokasi tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan senjata nuklir taktis pertama yang disimpan di Belarus telah tiba.
Menurut Putin, penggunaan senjata nuklir oleh Rusia ‘dimungkinkan jika ada ancaman terhadap keberadaan Rusia,’.
Lebih dari itu, Putin mengklaim bahwa jumlah senjata yang dimiliki oleh Rusia lebih banyak daripada senjata milik negara-negara NATO.
Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadym Prystaiko menegaskan bahwa negara Barat harus menanggapi “dengan sangat, sangat serius” pernyataan Putin tersebut.
Sementara itu, Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko telah memberikan izin kepada rusia untuk menggunakan wilayahnya, yang berbatasan dengan Ukraina, Polandia dan Lituania sebagai landasan peluncuran serangan Rusia ke Ukraina.
Pernyataan Putin ini memicu kekhawatiran konflik nuklir akan terjadi.
Namun begitu, para ahli dan pemerintah mengatakan hal itu tidak mungkin mengubah jalannya konflik. (ad)