Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengimbau agar masyarakat menggunakan masker di berbagai situasi baik di dalam ataupun di luar ruangan. Hal ini disampaikannya karena kasus COVID-19 di Indonesia terus naik.
Imbauan tersebut disampaikan Presiden Jokowi seusai shalat Ied di Masjid Istiqlal, pada Minggu (10/7).
“Covid-19 masih ada. Memakai masker adalah sebuah keharusan,” imbaunya, dilansir dari batampos.co.id.
Kemudian, Presiden Jokowi juga meminta pemerintah daerah beserta jajaran TNI dan Polri untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi boost, terutama dengan masyarakat mobilitas tinggi. Hal ini dalam rangka memerangi sub varian omicron BA.4 dan BA.5.
“Kita harus waspada karena Covid-19 masih ada,” tegasnya.
Presiden menyebut, situasi pandemi COVID-19 di Indonesia masih terkendali jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya dengan kenaikan kasus hingga 100 ribu kasus perhari.
Selain penggunaan masker, aturan perjalanan orang juga disesuaikan, mulai diberlakukan pada 17 Juli mendatang. Pemerintah menyesuaikan kebijakan perjalanan dalam negeri diatur dalam SE No. 21 Tahun 2022 terkait Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dan SE No. 22 Tahun 2022 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Lebih lanjut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan kebijakan ini untuk meningkatkan perlindungan. Dua kebijakan itu juga untuk memacu program booster vaksinasi di dalam dan luar negeri.
“Satgas merilis kebijakan 10 hari sebelumnya sebagai pra kondisi, sehingga masyarakat punya waktu untuk mendapatkan vaksin booster,” pungkas Wiku.
Sementara itu Guru besar Fakultas Kedokteran UI Tjandra Yoga Aditama mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, perlu menjadi alarm untuk lebih waspada. Prof Tjandra menegaskan ada tiga hal yang perlu dicermati, yaitu protokol kesehatan, testing dan telusur, serta imunisasi atau vaksinasi.
’’PPKM level dua sudah ditetapkan untuk Jakarta dan sekitarnya,’’ katanya.
Untuk itu, dia menyarankan agar pemakaian masker di luar ruangan sebaiknya dilakukan kembali, terkhusus untuk orang-orang yang beresiko mudah tertular dan sakit. Kemudian, penggunaan masker juga perlu ditekankan ketika berada di dalam kerumunan.
’’Kalau kasus terus meningkat, maka potensi terbentuknya varian baru lebih besar,’’ timpalnya. (yd)
Tjandra diantaranya menyoroti peningkatkan kasus harian pada 5 Juli lalu. Saat itu muncul 2.557 kasus baru. Setelah pada akhir pekan sebelumnya sempat turun di bawah 2.000 kasus baru. Dibandingkan pada tanggal 5 Mei 2022, kasus tersebut mengalami lonjakan tajam. Sebab pada 5 Mei 2022 terdapat 250 kasus baru. ’’Artinya ada peningkatan 10 kali lipat,’’ tuturnya.