PONTIANAK INFORMASI, LANDAK – Warga Dusun Berinang Lesung, Desa Ringo Lojok, Kecamatan Banyuke Hulu di Kabupaten Landak berharap agar listrik PLN segera masuk ke kampung mereka yang masih gelap gulita saat ini. Harapan tersebut disampaikan mereka saat kegiatan Aktivitas Sosial Imasika (AkSI) 2023 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Katolik (Imasika) St. Thomas Aquinas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura (FMIPA Untan), pada 21-25 April kemarin.
Kekurangan penerangan yang dialami sejak Republik Indonesia (RI) merdeka 77 tahun silam membuat mereka merasa terbelakang dibandingkan dengan daerah lainnya di Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Padahal, jarak Berinang Lesung dari daerah terakhir yakni pusat desa yang dialiri listrik PLN tak jauh, kurang lebih 15-20 menit jaraknya bila ditempuh menggunakan sepeda motor.
Harapan terkait listrik itu tidak hanya disampaikan warga kampung, tetapi juga oleh Ketua Umat di stasi setempat. Salah seorang warga, Eli Firmansyah, mengatakan bahwa daerahnya masih luput dari perhatian pemerintah.
“Kami masih ada kekurangan atas keadaan di sini, yang masih minim dari pembangunan dan penjamahan pemerintah,” katanya usai mengikuti Misa yang dipimpin oleh Romo Albert Trinitas, CSE, pada Minggu (23/4).
Eli menyebut mereka sangat membutuhkan perhatian pemerintah, terkhusus penerangan.
“Kami belum ada listrik, jalan belum bagus, dan gereja kami masih kumuh. Mohon dibantu oleh pihak pemerintah baik pusat atau daerah kami sangat membutuhkan itu,” tambahnya.
Warga lainnya, Bunga juga menyampaikan harapan tersebut. Melalui peserta AkSI, ia berharap mereka dapat menyampaikan keluhan warga Berinang Lesung kepada pemerintah.
“Tolong dikabarkan, tolong bantu kami lewat media agar kami bisa mendapatkan listrik. Kami sangat berharap untuk mendapatkan akses listrik,” ujar pensiunan TNI itu saat memberikan kesan dan pesan di acara Malam Keakraban AkSI 2023, Senin (24/4).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umat Stasi Berinang Lesung, India, juga mengutarakan harapan yang sama. Dia menyebut kondisi kampungnya sangatlah gelap, tak semua warga punya mesin genset untuk membuat penerangan tambahan.
Jangankan rumah warga, Gereja juga terlihat gelap saat di malam hari karena tak adanya pasokan listrik. India menambahkan, memang nama Desa Ringo Lojok terbilang maju, namun dusun-dusun di dalamnya ada yang masih tertinggal.
“Kami yang gelap-gelap ini, kami sangat-sangat masih tertinggal. Hanya nama desa kami yang maju, tapi kami (Dusun Berinang Lesung) sangat jauh ketinggalan,” pungkasnya.
“Mulai dari jalan, lampu gereja itu yang perlu diperhatikan,” tandas India.
Sebagai informasi, Aktivitas Sosial Imasika (AkSI) 2023 merupakan program kerja tahunan Imasika St. Thomas Aquinas FMIPA Untan yang berbasis sosial masyarakat. AkSI yang telah dilaksanakan di Stasi Berinang Lesung pada 21-25 April merupakan AkSI ke-15 sejak pertama digelar.
AkSI yang langsung turun ke masyarakat sempat vakum 3 tahun karena pandemi COVID-19, terakhir dilaksanakan pada 2019 selama sembilan hari di Stasi Mamparagokng, Paroki Santo Yohanes Pemandi Pahauman, Landak. Sejak 2020 hingga 2021 AkSI yang digelar hanya dalam bentuk pengumpulan dan pemberian donasi, namun tak ada aktivitas langsung bersama masyarakat seperti agenda-agenda AkSI sebelumnya, karena adanya PPKM.
Kemudian pada 2022, AkSI tidak dapat diadakan karena terbentur masalah perizinan. Sebab, pada tahun tersebut kasus COVID-19 di Tanah Air sedang meningkat drastis.
AkSI 2023 diikuti sebanyak 81 peserta dari berbagai angkatan, termasuk panitia inti dari angkatan 2021 dan 2022, pengurus dan anggota Imasika, hingga alumni Imasika FMIPA Untan.
Ada dua kegiatan inti yang diselenggarakan di AkSI 2023 yakni kegiatan fisik dan non fisik. Adapun agenda fisik yang digelar diantaranya renovasi gereja, pembuatan petunjuk dan plang tempat wisata (Riam), serta pembuatan tempat pembuangan sampah (TPS). Sementara itu, kegiatan non-fisiknya meliputi festival AkSI, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pendidikan Iman Anak (PIA), Pelatihan Pemimpin Ibadat (PPI), ibadat malam, publikasi promosi pariwisata (Riam), dan keterampilan membuat rosario.
Di penghujung AkSI 2023, digelar Festival AkSI dan Malam Keakraban bersama masyarakat setempat. Agenda tersebut bertujuan untuk memeriahkan AkSI, meningkatkan silaturahmi dan keakraban dengan masyarakat Berinang Lesung. (yd & pdd AkSI)