PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Camat Pontianak Barat Ibrahim memaparkan, terdapat 51 balita stunting di Kelurahan Sungai Jawi Luar. Angka ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 107 balita. Dirinya menjelaskan, kader Posyandu Pelangi Kelurahan Sungai Jawi Luar telah proaktif melakukan penanganan terhadap balita stunting di wilayahnya.
“Sekarang stunting di Kelurahan Sungai Jawi Luar 4,76 persen, jauh di bawah target nasional 14 persen,” terangnya usai penyerahan bantuan pangan Aksi Percepatan Penurunan Stunting, di Gang Tanjung Jalan Saad Ain Kelurahan Sungai Jawi Luar Kelurahan Kecamatan Pontianak Barat, Kamis (25/1/2024).
Ibrahim mengatakan, kader posyandu dibantu puskesmas senantiasa menyisir rumah orang tua balita stunting melakukan intervensi dengan pemberian pangan bergizi. Dalam upaya menekan angka stunting, pihaknya tengah fokus membina calon pengantin secara fisik maupun mental. Dari data yang diperolehnya, setiap tahunnya terdapat 900 pasang perkawinan terjadi di Kecamatan Pontianak Barat.
“Kami melakukan pembinaan kepada calon pengantin, mulai dari kesehatan remaja putri di sekolah, pil tambah darah kepada ibu hamil serta konseling gizi anak. Pemantauan dilakukan secara langsung. Kemudian ada senam bersama,” tutur Ibrahim.
Warga Sungai Jawi Luar pun antusias untuk membawa anak balita mereka ke posyandu maupun puskesmas. Tingginya jumlah kunjungan dikarenakan petugas yang responsif. Menurut Ibrahim, lebih dari 70 persen orang tua balita stunting yang terdapat di Kelurahan Sungai Jawi Luar rutin membawa anak-anaknya ke posyandu.
“Sisanya kita lakukan penyisiran dan itu hal yang tidak mudah. Apresiasi kami untuk kader posyandu,” ungkapnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menekankan pentingnya validasi data dalam menentukan penerima bantuan. Selain melakukan intervensi, ia meminta lurah dan camat agar memperbaharui data terkini.
“Semakin tepat data, semakin programnya tepat sasaran. Sehingga efektif menurunkan stunting,” terangnya didampingi Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak Anita.
Di setiap aksi percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kota Pontianak ini, Ani bersama jajaran tak pernah luput mengunjungi rumah-rumah orang tua balita stunting. Ia ingin memastikan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tersalurkan ke penerima manfaat. Kesejahteraan masyarakat terus menjadi fokus perhatiannya.
“Fokus kami adalah penurunan stunting, mengendalikan inflasi dan mengentaskan kemiskinan ekstrem,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyampaikan tentang urgensi penurunan stunting di Indonesia. Menyambung pesan Presiden Joko Widodo, untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari sekarang dengan memenuhi gizi anak sejak balita.
“Dua puluh sampai tiga puluh tahun ke depan, anak-anak kita harus mencapai top management level di dunia kerja. Tidak ada lagi buruh kasar,” tutupnya. (ap)