Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar apel siaga bencana sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Pada kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengingatkan kesiapsiagaan dan peralatan penanganan bencana di Pontianak kepada peserta Apel Antisipasi Bencana Alam di Lapangan Apel SPN Polda Kalbar, Rabu (3/11/2021).
“Oleh sebab itu sebelum terjadinya bencana di wilayah Kota Pontianak, kita semua harus benar-benar memastikan kesiapsiagaan Satuan Tugas (Satgas), kesiapan peralatan, ketersediaan bahan pangan serta kebutuhan yang diperlukan selama menghadapi cuaca ekstrem,” pungkas usai menjadi Inspektur Apel Antisipasi Bencana Alam (3/11).
Bahasan menyebut, tak hanya tugas pihak terkait saja untuk mengantisipasi dan menangani masalah bencana itu. Namun diperlukan juga kesiapan dari seluruh unsur, mulai dari pemerintah, jajaran TNI/Polri, Basarnas serta stakeholder.
Menurut data dari BNPB, lanjut Bahasan, sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 5 September 2021, di Indonesia telah terjadi 1.289 bencana alam, dengan rincian”
- 750 bencana banjir,
- 477 cuaca ekstrem,
- 346 tanah longsor dan
- 206 kali karhutla.
Sementara data bencana lima tahun terakhir yang terjadi di Kota Pontianak, lanjutnya lagi, mulai tahun 2017 hingga 2020, di antaranya adalah kebakaran pemukiman dan ruko 125 kasus, karhutla 98 kasus, angin puting beliung 9 kali dan banjir 6 kali.
Sehingga dalam menghadapi bencana tersebut, Bahasan mengingatkan agar segala peralatan dan sarana prasarana pendukung yang dimiliki oleh masing-masing instansi perlu dipersiapkan.
“Perlu adanya partisipasi dan kerjasama serta koordinasi yang baik dari instansi terkait untuk menyiapkan peralatan serta satgas penanggulangan bencana alam sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya,” tegasnya.
Apel kesiapsiagaan bencana diikuti jajaran TNI dan Polri, Basarnas Provinsi Kalbar, BPBD Kota Pontianak, PMI, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Damkar Kota Pontianak serta BMKG Kota Pontianak.
Dia menjelaskan, apel siaga bencana ini digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh komponen pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di Kota Pontianak, seperti banjir dan angin puting beliung. Di samping itu, tujuan digelarnya apel ialah untuk meningkatkan koordinasi para stakeholder penanggulangan bencana dalam menghadapi bencana alam, terutama di musim penghujan ini.
Lebih lanjut, Bahasan mengungkapkan apel juga dalam rangka meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi puncak musim hujan serta untuk memberikan pemahaman penanganan bencana kepada para pemangku kepentingan dan relawan.
“Untuk menghindari risiko korban jiwa maupun harta benda, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang bermukim di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun yang tinggal di wilayah rawan angin puting beliung untuk selalu waspada dan siaga,” imbau dia.