PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, masih dilanda bencana banjir yang telah berlangsung sejak 25 November 2023. Hingga saat ini, 25.263 jiwa penduduk di beberapa desa dan kecamatan terdampak banjir, dengan kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan data sementara terkait dampak bencana banjir tersebut. Menurutnya, beberapa desa dan kecamatan masih terendam banjir, membuat situasi semakin sulit untuk warga setempat.
“Beberapa desa dan kecamatan masih terendam banjir,” kata Gunawan seperti dikutip dari Antara, Jumat.
Banjir di Kapuas Hulu telah merendam sekitar 1.110 rumah penduduk dan 128 fasilitas umum yang tersebar di 30 desa dan 2 kelurahan di 7 kecamatan wilayah Kabupaten tersebut. Kecamatan Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Bika, Bunut Hulu, dan Pengkadan menjadi wilayah yang paling terdampak.
Di Kecamatan Putussibau Selatan, banjir merendam Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, sedangkan di Kecamatan Putussibau Utara, banjir merendam Kelurahan Hilir Kantor. Kecamatan Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Bika, dan Pengkadan juga mengalami banjir yang cukup parah, merendam beberapa desa di wilayah tersebut.
BPBD Kapuas Hulu terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang terdampak banjir untuk mengumpulkan data dan menyampaikan laporan. Tim penanganan bencana juga disiagakan untuk memberikan bantuan evakuasi kepada masyarakat yang memerlukan.
Gunawan menjelaskan bahwa intensitas curah hujan menjadi penyebab utama meluapnya sungai Kapuas, yang mengakibatkan banjir. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada, siaga, dan mengutamakan keselamatan.
BPBD Kapuas Hulu telah mengajukan status bencana tanggap darurat, dan Gunawan menekankan pentingnya data yang akurat dari desa dan kecamatan untuk proses pengajuan bantuan dan penanganan lebih lanjut. Saat ini, debit air sungai Kapuas kembali naik, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir yang masih dapat terjadi. (ad)