PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menceritakan masa kecilnya di hadapan ratusan anak yatim saat berbagi keceriaan buka puasa dan tarawih bersama di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (6/4/2023).
Sutarmidji mengisahkan, terlahir dari keluarga sederhana yang ikut berjuang membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi tetap tak meninggalkan pendidikan.
“Saya ingat masa kecil saya dulu. Setelah salat subuh saya harus berjualan kue. Namun pesan ibu saya, harus pulang setengah jam sebelum sekolah,” ceritanya.
Midji mengatakan, orang tuanya menanamkan nilai-nilai kehidupan yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Terutama pendidikan menjadi hal penting yang tak boleh dilewatkan.
“Bahwa sekolah itu penting. Saya juga jualan koran dari SD sampai kuliah, kurang lebih 15 tahun. Kami bukan dari keluarga yang kaya raya, tapi kami punya semangat untuk berjuang,” katanya.
Sutarmidji merasa tersentuh melihat anak-anak yatim tersebut. Dia berpesan agar terus optimis berjuang dan menanamkan nilai-nilai kebaikan agar, bisa menjadi orang yang bermanfaat.
“Melihat adik-adik, saya tersentuh. Tak pernah terbayangkan saya bisa seperti sekarang ini, menjadi seorang gubernur,” katanya.
Dia mengingatkan kepada para pengelola panti untuk mengasah kemampuan anak -anak asuh mereka agar memiliki kemampuan dalam menyongsong masa depan anak-anak tersebut.
“Seperti yang dilakukan lembaga tahfiz. Terus mengasah diri. Kemarin umur 11 tahun paling muda, diumrohkan. Takdir tak pernah salah. Intinya tetap ikhtiar. Di samping ilmu agama, pengetahuan umum juga,” kata Midji.
Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Pontianak ini mengingatkan kepada para pengurus panti untuk mendaftarkan anak asuhnya dalam kepesertaan BPJS.
“Saya berharap ini jadi perhatian pengurus panti. Supaya mereka juga terjamin,” pungkasnya.
Acara tersebut dilanjutkan dengan salat tarawih berjamaah, dan penyerahan santunan oleh Gubernur Sutarmidji kepada anak-anak yatim yang berasal dari panti asuhan di Pontianak dan Kubu Raya.