PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menyampaikan beberapa prioritas yang akan menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Salah satunya adalah penurunan angka stunting, yang menjadi isu sensitif dan perlu mendapatkan perhatian serius.
Selain itu, penurunan kemiskinan ekstrem juga menjadi salah satu target utama Pemkot Pontianak. Namun, tidak kalah penting adalah pengendalian inflasi. Ia menilai pentingnya menjaga stabilitas harga di pasaran agar tidak membebani masyarakat.
Menurutnya, Pemkot Pontianak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak telah merancang sebuah roadmap pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Termasuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang bertugas mengawasi dan mengendalikan harga-harga pangan di Kota Pontianak,” ujarnya, Rabu (3/1/2024).
Mulyadi yang juga selaku Ketua TPID Kota Pontianak, menerangkan, harga kebutuhan pokok di pasar selalu menjadi perhatian TPID Kota Pontianak. Dari sejumlah komoditas bahan pokok, beberapa di antaranya seperti bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan harga. Namun, harga cabai, sayur mayur, dan daging sapi relatif stabil.
“Memang harga daging ayam mengalami sedikit kenaikan karena meningkatnya permintaan dalam menyambut tahun baru, yang mana harganya berkisar antara Rp36 ribu hingga Rp37 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Meskipun demikian, lanjut Mulyadi, secara keseluruhan, inflasi di Kota Pontianak masih terkendali. Ketersediaan stok beras aman, meskipun harga beras juga mengalami kenaikan.
“Mewujudkan ketersediaan pangan yang aman menjadi yang terpenting, sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” tambahnya.
Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh masyarakat. Dengan melakukan sinergi antara berbagai instansi terkait, diharapkan penyelesaian masalah inflasi dan ketersediaan pangan dapat tercapai dengan baik. (ap)