PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin meminta Pemprov lebih cermat menetapkan target pendapatan ke depannya.
Dia meminta, target pendapatan yang disusun mesti sesuai dengan potensi sesungguhnya. Sehingga target pendapatan bisa disusun lebih rendah dari pada potensi yang ada.
“Kita saran ke depan dalam menetapkan target pendapatan, mesti mendekatkan dengan potensi sesungguhnya. Sehingga benar-benar dimanfaatkan secara baik untuk kepentingan masyarakat Kalbar,” katanya, kemarin.
Dewan Dapil Kota Pontianak ini mengapresiasi realisasi pendapatan Kalbar melebihi target. Kendati demikian, mesti diakui ada latar belakang pada awal penetapan target itu.
“Misalnya diskusi tersumbat,” ujarnya.
Menurutnya, Pemprov dan OPD yang ada bertahan dengan target yang disusun. Mereka menyebut target yang ditetapkan susah untuk dicapai. Sehingga tidak mungkin lagi dinaikkan. Padahal, DPRD kala itu menyoroti potensi yang luar biasa.
“Pendekatan dengan realisasi tahun lalu, tak benar. Saran ke depan untuk mendekatkan target sesungguhnya,” ujarnya.
“Lebih baik mendekatkan 80 persen dari potensi, tapi realisasi dari target nanti 80 persen,” tambahnya.
Menurut Heri, Kalbar punya kebutuhan yang besar untuk membangun infrastruktur, kemiskinan dan desa tertinggal. Untuk itu, perlu biaya besar. Maka Pemprov harus cermat dalam penetapan target pendapatan.
Kata Heri, jangan hanya sekadar dipuji karena realisasi banyak. Pasalnya uang menganggur sebelum perhitungan SILPA hampir satu triliun. Kurang lebih Rp800-900 miliar.
“Jika penetapan target bisa cermat dan teliti dan bisa didorong lebih tinggi, maka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang masih sangat membutuhkan di Kalbar,” tandasnya.