PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Inovasi Gema Sejiwa (Gerakan Bersama Sehatkan Jiwa) dari UPT Puskesmas Siantan Hilir berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. Dari yang semula 64,05 persen, menjadi 84,37 persen di tahun 2022.
“Dari target 64 orang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), 54 di antaranya sudah dilayani. Sebelumnya hanya 41 orang,” terang inovator Gema Sejiwa Puskesmas Siantan Hilir, Littha Oktariany Bramd, Senin (3/7/2023).
Isu kesehatan jiwa masih jadi hal tabu di masyarakat. Sebagian besar pasien dan keluarga memilih tidak memeriksakan diri lantaran malu. Untuk itu, inovasi ini muncul dengan langsung door to door. Pelayanan tak hanya di puskesmas, tapi juga di rumah pasien.
“Karena masih banyak masyarakat malu membawa pasien berobat, tahun 2022 kami membentuk Kader Tanggap Jiwa (KETAWA) untuk membantu petugas dalam memberikan informasi dan edukasi dengan pembinaan langsung dari dokter,” terang Littha.
Tak hanya Kader Tanggap Jiwa, mereka juga menginisiasi Pos Jiwa Terpadu (Posjitu) yang diselenggarakan berpindah-pindah. Tujuannya mendekatkan layanan dan menghilangkan kesan malu berobat.
“Kami membuat booklet Jiwai Jiwa agar pasien berobat dengan teratur. Petugas juga melakukan kunjungan rumah kepada orang dengan gangguan jiwa untuk memberikan edukasi kepada keluarga dan memantau minum obat dengan teratur,” jelasnya.
Dalam gerak di lapangan, Puskesmas Siantan Hilir juga bekerja sama dengan Camat, Bhabinsa, Bhabinkantibmas, RT/RW dan Dinas Sosial Kota Pontianak. Jejaring ini memudahkan koordinasi dan tindakan di lapangan. Selain itu, Gewa Sejiwa juga bergerak ke sekolah dan pesantren untuk melakukan screening kesehatan jiwa.
“Kami juga terbuka untuk kalobrasi dengan banyak pihak. Terutama terkait edukasi isu kesehatan jiwa ini,” tutupnya. (RS)