Berita Pontianak, PONTIANAK INFORMASI – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjadi pembicara dalam ASEAN City Leaders Dialogue ‘Finding Breakthrough and Stepping Up Climate Commitmens Post-COP 26’, dialog perubahan iklim.
Dialog yang berlangsung secara virtual itu diselenggarakan oleh The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAG) pada Senin (17/1/2022) siang. Pada kesempatan itu, Wako Edi menyampaikan best practice upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan Kota Pontianak dalam mengatasi perubahan iklim selama ini.
Wako Edi Kamtono menjelaskan, Kota Pontianak memiliki sejumlah potensi bencana, mulai dari angin puting beliung, genangan akibat banjir rob, hingga kebakaran lahan gambut.
Dia menilai tiga potensi tersebut semakin tinggi intensitasnya di tengah perubahan iklim dunia saat ini. Edi menyebut, Kota Pontianak sebetulnya memiliki permasalahan yang sama dengan kota-kata lainnya di dunia.
“Kota Pontianak memiliki kondisi yang unik dan sebenarnya punya permasalahan yang kurang lebih sama dengan kota-kota lain di dunia,” pungkasnya.
Kota Pontianak sendiri, sambung Edi, sudah melakukan berbagai upaya dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Upaya tersebut diantaranya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau yang sudah mencapai 26 persen, pengurangan volume sampah ke TPA Batulayang dengan memperbanyak bank sampah dan pengelolaan sampah menjadi kompos dan energi terbarukan, dan berbagai intervensi dalam menghadapi kebakaran lahan.
“Kami juga berkolaborasi dengan komunitas dan berbagai pihak dalam penanganan masalah lingkungan. Untuk kebakaran lahan, misalnya, kami tegas dalam penegakan Perwali Kota Pontianak Nomor 55 Tahun 2018 tentang Larangan Pembakaran Lahan,” terang Edi lanjut.
Tak hanya itu, Pemkot Pontianak juga melakukan sejumlah langkah penghematan energi dengan menggunakan panel surya, mengganti penerangan jalan umum dengan LED, dan membudayakan kegiatan bersepeda.
Tampak dalam sesi dialog, Wako Edi Kamtono saling berbagi pengetahuan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan Wali Kota Baguio dan Iriga dari Filipina; Wali Kota Kuala Lumpur dan Subang Jaya dari Malaysia, Wali Kota Can Tho, Vietnam; Wali Kota Makassar; dan Wali Kota Phuket, Thailand.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim Redaksi dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, dialog ini juga diikuti lembaga non pemerintah yang fokus dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dunia. (yd)