PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Komisi V DPRD Kalbar mendorong sinergitas Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sambas dalam percepatan pemenuhan sarana dan prasarana di SMK Unggulan Terpadu di Sambas.
Sekolah yang baru beberapa bulan beroperasi tersebut masih minim tenaga pengajar. Begitu pula sarana dan prasarananya juga belum mendukung. Hal ini terlihat saat kunjungan Komisi V ke sekolah tersebut beberapa waktu lalu.
Ketua Komisi V DPRD Kalbar Heri Mustamin meminta masyarakat Kalbar khususnya masyarakat Sambas mesti bersyukur atas kehadiran sekolah yang menargetkan akan menghasilkan generasi yang unggul.
“Masyarakat Kalbar dan khususnya Sambas mesti bangga,” kata Heri, belum lama ini.
Heri masih memaklumi, sekolah unggulan yang baru beroperasi tersebut terdapat kekurangan sarana dan prasarana. Guna
melengkapinya, maka perlu sinergi antara Pemda setempat dengan Pemprov Kalbar.
“Sehingga perlahan, kebutuhan yang diperlukan bisa terpenuhi,” katanya.
Menurut Heri, salah satu yang mendesak dipenuhi yaitu ketersediaan jumlah guru. Sebab, guru adalah kunci pembelajaran berjalan baik.
“Cuma empat dari 16 guru yang ASN di sana. Lainnya masih honor dan belum ada kejelasan,” jelasnya.
Di sisi lain, sarana dan prasarana penunjang sekolah minim. Pembangunan jalan lingkungan perlu dibantu. Sekolah tersebut juga belum memiliki pagar, pembangunan drainase, hingga pemenuhan petugas pengamanan sekolah karena jauh dari lingkungan masyarakat.
“Kami menyadari muara permasalahan di anggaran. Sebab, jika anggaran pemerintah provinsi tersedia, semua itu pasti akan dipenuhi,” katanya.
Maka itu dia berharap, agar koordinasi dan kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pemenuhan sarana dan prasarana sekolah. Walau memang, secara kewenangan, Pemprov yang bertugas mengurusi urusan SMA dan SMK.
“Namun lokasi sekolah ini berada di Sambas. Memang perlu kerja sama untuk percepatan pemenuhan sarana dan prasarananya,” terangnya.
Legislator Partai Golkar itu berpendapat, Pemkab Sambas bisa saja membantu pembangunan jalan lingkungan, pagar sekolah hingga penataan drainase lewat dana hibah.
“Dengan sinergitas ini saya yakin pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana akan cepat,” jelasnya.
Di sisi lain, dia juga minta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada para honorer di sekolah tersebut agar statusnya diperjelas jika memang regulasi memungkinkan. (ap)