PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar, Senin (09/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Harisson menjelaskan upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi. Inflasi di Kalbar yang sebelumnya berada di ranking 8 tertinggi di Indonesia sekarang sudah turun di posisi ke 19.
“Hanya yang jadi masalah adanya peningkatan harga beras di beberapa daerah khususnya di Putussibau, dan hal ini akan dikoordinasikan kembali supaya harga beras ini tidak meningkat di beberapa daerah,” katanya.
Selain itu untuk beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dia menjelaskan tanggung jawab Bulog. SPHP sudah dibagikan ke masyarakat atau keluarga prioritas sasaran.
“Dan hal ini juga dalam rangka menekan inflasi dan menyediakan ketersediaan beras di pasaran,” jelasnya.
Berdasarkan laporan Bulog, beras di Kalbar cukup aman dan sudah memenuhi stok untuk sampai bulan Desember. Dengan kisaran harga Rp11.500 hingga Rp18.000.
“Kemudian selain beras, komoditi yang mengalami kenaikan berikutnya adalah daging ayam ras dan cabe rawit. Biasanya karena permasalahan pada ketersediaan pakan ternak,” pungkasnya. (ap)