PONTIANAK INFORMASI, LOKAL- Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan Evaluasi Pelaksanaan Pengukuran Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tahun 2024 bertempat di Ruang Data Analytic Room (DAR) Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (4/7/2024).
Rapat yang dilaksanakan secara daring tersebut diikuti seluruh jajaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas seluruh Kalbar. Bertujuan agar seluruh langkah intervensi serentak ini dapat dilaksanakan dengan baik sehingga target pemerintah bisa tercapai.
Dalam arahannya, Pj Gubernur Harisson menekankan akan pentingnya intervensi pemberian makanan bagi anak stunting dan peningkatan pengetahuan para ibu untuk mencapai penurunan stunting yang signifikan. Hal ini dikarenakan prevalensi stunting di Kalbar masih tinggi, dengan target penurunan menjadi 14 persen di tahun 2024.
“Penurunan stunting memerlukan usaha yang sungguh-sungguh, intervensi serentak nasional yang digagas Menko PMK bertujuan untuk menurunkan stunting dengan cepat, dengan target anak stunting bebas stunting dalam waktu tiga bulan,” kata Harisson.
Dirinya menambahkan bahwa intervensi di Kalbar masih rendah, dengan penimbangan serentak mencapai 80 persen namun intervensi baru 4 persen. Hal ini menjadikan Kalbar sebagai salah satu provinsi yang menjadi perhatian khusus Menko PMK, Sekretariat Wakil Presiden dan Menteri Dalam Negeri.
“Penyebab stunting umumnya adalah faktor ekonomi, ketahanan pangan, pengetahuan ibu, dan kesehatan lingkungan. Saat ini, fokus kita adalah pada peningkatan pengetahuan ibu dan intervensi langsung pemberian makanan tambahan. Untuk mengatasi stunting akibat faktor ekonomi, kami akan memberikan jatah makanan setiap hari selama tiga bulan kepada anak-anak stunting dari keluarga kurang mampu,” papar Harisson.
Sebagai langkah untuk mempercepat penurunan stunting, maka Dinas Kesehatan perlu data anak stunting yang valid, kemudian program fokus bagaimana setiap anak mendapatkan makanan pendamping asi.
Selain itu, Harisson juga mengambil langkah dengan akan membuat surat edaran kepada perusahaan pertambangan, perkebunan dan lainnya, untuk bersama-sama membantu tambahan makanan kepada masyarakat kurang mampu.
“Kita minta dinas kesehatan untuk mengecek, termasuk juga perkebunan, pertambangan dan juga bupati untuk mengecek hal ini. Jika langkah itu dilakukan, saya yakin bisa cepat penurunan stunting yang drastis,” pungkasnya.