PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian berkesempatan meracik kopi (manual brew) pada stand Pojok Kopi Khatulistiwa di Semarak Pariwisata, UMKM, Keuangan (Saprahan) Khatulistiwa Expo di Gedung PCC, Sabtu (17/2/2024).
Meski baru pertama kali menyeduh kopi ala barista, Ani tak canggung menuangkan air panas ke atas gilingan biji kopi yang sudah diletakkan pada kertas saringan khusus. Setelah selesai meracik, ia pun meminum kopi hasil racikannya.
Sebanyak 51 stand turut serta pada Saprahan Khatulistiwa Expo. Berbagai stand mulai dari Dekranasda, para pelaku UMKM, pariwisata hingga perbankan, menampilkan produk-produk unggulannya, antara lain kerajinan tangan, souvenir, makanan ringan, paket destinasi wisata dan perbankan. Expo yang digelar oleh Bank Indonesia ini dikemas dalam rangka mempromosikan pariwisata dan UMKM untuk mendongkrak perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Ani mengapresiasi event yang menggandeng pelaku kepariwisataan maupun UMKM serta perbankan. Menurutnya, ketiga sektor itu memang tidak terpisahkan lantaran saling memiliki keterkaitan.
“Dengan adanya Saprahan Khatulistiwa Expo 2024 ini, kita berharap dapat memberikan platform yang memadai bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada masyarakat luas serta menjali kemitraan dan kerja sama yang saling menguntungkan,” ungkapnya.
Ia menilai, Saprahan Khatulistiwa Expo 2024 merupakan salah satu wujud konkrit dalam upaya pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf).
“Bukan hanya sekadar pameran produk unggulan dari UMKM dan pelaku ekraf, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal,” ujar Ani.
Dirinya juga berpesan kepada para pelaku UMKM dan ekraf untuk mulai melakukan transformasi digital. Pasalnya, era digital sekarang ini membuka kesempatan yang luas bagi mereka dalam memasarkan produk-produknya. Melalui media sosial misalnya, para pelaku UMKM dan ekraf dapat memaksimalkan eksposur dan membangun hubungan dengan pelanggan.
“Kekuatan media sosial memungkinkan kita untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa secara murah, efektif serta bisa membangun brand awareness,” katanya.
Tak hanya fokus pada sektor pariwisata dan UMKM, Ani juga menyoroti sektor keuangan. Ia memaparkan upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam meningkatkan literasi keuangan digital terus didorong.
“Misalnya dengan memanfaatkan pembayaran cashless yang sekarang ini sudah tersedia di berbagai toko UMKM,” pungkasnya. (ap)