PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Wakil Ketua TKN Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki langkah strategis untuk mewujudkan program susu dan makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran jika menang Pilpres 2024.
Salah satu langkah strategis yang diungkapkan oleh Eddy Soeparno adalah penyesuaian dana subsidi energi selama tiga bulan setelah dilantik pada tanggal 24 Oktober 2024. Menurutnya, langkah ini diambil karena dana subsidi BBM sebesar Rp350 triliun tidak tepat sasaran.
“Kami juga akan menemukan biaya program Prabowo dengan mengurangi subsidi, subsidi yang tidak perlu,” kata Eddy seperti dikutip dari suara.com, pada Kamis (15/2).
Eddy Soeparno menjelaskan bahwa pihaknya melihat bahwa 80 persen dari subsidi energi sebesar Rp350 triliun saat ini tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, mereka berencana untuk menyesuaikan jumlah subsidi sesuai dengan kebutuhan riil.
Dalam konteks penyelesaian keuangan untuk program susu dan makan siang gratis yang dijanjikan kepada 82,9 juta orang, Eddy Soeparno menambahkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran juga akan meningkatkan ratio pajak.
Saat ini, penerimaan pajak Indonesia hanya setara dengan sekitar 10 persen dari produk domestik bruto (PDB). Mereka berencana untuk meningkatkan ratio tersebut agar sejalan dengan negara-negara tetangga di ASEAN yang telah mencapai ratio pajak 14 persen.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, sebelumnya telah menghitung bahwa untuk mewujudkan program satu kali makan setiap hari bagi 82,9 juta orang, diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp400 triliun per tahun. Hashim optimistis bahwa anggaran ini dapat ditemukan.
“Tim ahli kita sudah hitung, bakal ada uang itu Rp400 triliun,” ucap Hashim di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/9/2023).