PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Suib, meminta agar pemerintah terkhusus daerah Kalbar mendukung sektor pertanian dan perkebunan yang saat ini menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
Sebelumnya, dalam Rakerwil BEM se-Kalbar pekan lalu (15/12), Suib juga turut mendorong mahasiswa untuk terus menjaga sikap kritis mereka, yang dianggap penting untuk mengawal pembangunan daerah. Suib menyatakan bahwa pembangunan daerah memerlukan partisipasi dari semua pihak, termasuk mahasiswa, terutama mengingat masih adanya sejumlah masalah yang melanda Kalbar, salah satunya adalah kelangkaan pupuk.
“Kalbar sebagai daerah perkebunan dan pertanian mestinya benar-benar didukung pemerintah. Namun, kenyataannya pupuk yang menjadi kebutuhan dasar petani langka sampai saat ini,” tegas Suib.
Suib mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Kementerian Pertanian karena hanya 40 persen dari 100 persen kebutuhan pupuk Kalbar yang dapat terpenuhi. Ia menyatakan bahwa sektor pertanian sangat bergantung pada ketersediaan pupuk, namun harga pupuk non-subsidi sangat tinggi.
Dia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan nasional yang terpusat.
“Sehingga kita tak bisa berbuat banyak,” tandasnya.
Kelangkaan pupuk juga disoroti oleh Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad. Dia menyebut sempat mendapatkan aduan kelangkaan pupuk subsidi dari petani di Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya.
“Akibat kelangkaan yang bertahun terjadi tersebut membuat petani tak berdaya,” katanya.