PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Amirullah beserta istri, Resmi Juwati melakukan pencoblosan Pilkada di TPS 03 Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan. Dengan menggunakan sepeda motor, sekira pukul 07.45 WIB Amirullah menuju TPS yang berlokasi di Gang Karya Baru III pukul untuk menyalurkan hak pilihnya.
Saat tiba di TPS, ia beserta istri menyerahkan undangan pencoblosan untuk diverifikasi. Setelah itu, petugas menyerahkan masing-masing dua lembar surat suara, untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak. Setelah mencoblos di bilik suara, Amirullah memasukkan surat suara sesuai dengan kotak suara yang disediakan. Tak lupa sebagai tanda sudah mencoblos, Amirullah beserta istri mencelupkan jarinya ke tinta yang tersedia.
Amirullah mengatakan, pesta demokrasi yang tengah digelar secara serentak ini harus didukung dengan memberikan partisipasi menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihan masing-masing. Pilkada ini menjadi momen penting bagi warga Pontianak untuk memilih pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi daerah.
“Sebagai warga negara, menggunakan hak pilih adalah kewajiban kita untuk menentukan masa depan daerah,” ujarnya usai melakukan pencoblosan, Rabu (27/11/2024).
Ia berharap tingkat partisipasi warga dalam menggunakan hak pilihnya semakin tinggi. Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada sangat penting karena mencerminkan legitimasi dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Partisipasi yang tinggi memastikan bahwa hasil pemilihan mencerminkan kehendak rakyat.
“Saya mengajak seluruh warga Kota Pontianak untuk menggunakan hak pilihnya. Mari kita sukseskan pesta demokrasi ini dengan tetap menjaga ketertiban dan kedamaian,” pesan Amirullah.
Sekda juga mengapresiasi kinerja penyelenggara Pilkada yang telah mempersiapkan proses pemungutan suara dengan baik. Dirinya berharap pelaksanaan Pilkada di Kota Pontianak dapat berjalan lancar hingga proses penghitungan suara selesai. Dirinya mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan meski berbeda pilihan.
“Yang terpenting adalah kita tetap bersatu sebagai warga Kota Pontianak, siapapun yang nantinya terpilih sebagai pemimpin,” imbuhnya. ( prokopim )