PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad turut mengapresiasi capaian kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dalam pembangunan daerah. Menurutnya, pembangunan di era kepemimpinan Sutarmidji-Ria Norsan belakangan ini sudah baik, cukup merata di berbagai bidang.
“Saya pikir, selama kepemimpinan pak Sutarmidji dalam memimpin Kalbar, progresnya sudah bagus dan terus terjadi peningkatan. Pembangunan cukup merata dalam segala bidang,” ujarnya kepada Pontianak Post, dikutip PI, Jumat (27/1/2023).
Legislator Dapil Kalbar 1 ini menilai bahwa alokasi untuk anggaran 14 kabupaten dan kota di Kalbar sudah cukup merata. Dia menyebut, hampir semua daerah memperoleh kue pembangunan dari berbagai program; mulai dari infrastruktur berupa jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Menurut dia, untuk memuaskan semua komponen tentu tidak dapat dilakukan semua secara menyeluruh mengingat porsi APBD yang terbatas dan harus dibagi-bagi. Adapun kisaran anggarannya hanya Rp5 sampai 6 triliun lebih per tahunn.
APBD yang terbatas itupun harus diporsikan semaksimalnya karena yang dibangun di Kalbar tidaklah sedikit. Amin menilai, memang yang menjadi kendala pembangunan di Kalbar saat ini adalah soal anggarannya yang terbatas.
“Jadi menurut hemat saya, apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kalbar sudah cukup maksimal. Kendalanya memang pada porsi anggaran kita terbatas. Ibarat kata kepingin memeluk gunung namun tangan tak sampai,” ungkapnya.
“Semuanya mau dibangun tetapi anggaran tidak banyak,” tandas dia.
Sebelumnya, Gubernur Sutarmidji menekankan bahwa aspek kesehatan, pendidikan dan infrastruktur memang akan menjadi prioritas dari Pemerintah Provinsi Kalbar kedepannya.
“Jadi bidang-bidang ini akan diprioritaskan, saya minta jajaran Soedarso juga untuk lebih berbenah dan meningkatkan pelayanan,” ungkapnya saat meninjau kawasan dan pembangunan di sekitar RSUD dr. Soedarso, Kamis (24/11/2022) lalu.
Kemudian, soal pembangunan di perbatasan, Gubernur Sutarmidji juga sudah mendorong agar dimasifkan. Hal ini disampaikannya dalam acara Live Dialog Obrolan Siang (OBSI) dengan tema “Membangun Perbatasan, Merawat NKRI”, yang diselenggarakan Televisi Republik Indonesia (TVRI) bertempat di Hotel Golden Tulip Pontianak, pada Selasa (27/12/2022).
Acara tersebut fokus membahas masalah Perbatasan di wilayah Kalimantan Barat dimana ada 5 (lima) wilayah Kabupaten yang berbatasan yaitu Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Kabupaten Sintang yang berbatasan dengan Negara Malaysia (Sarawak).
“Khususnya di PLBN sudah lebih bagus kecuali di Kabupaten Sintang (Sungai Kelik) yang masih proses pembangunan, kemudian Infrastruktur seperti jalan juga sudah ada, hanya saja Gubernur menyayangkan letak perbatasan yang ada di Indonesia jaraknya terlalu jauh dari perbatasan yang ada”, ujar Sutarmidji, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Kalbar.