Berita Kalbar, PONTIANAK INFORMASI – Presiden Jokowi memerintahkan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan swasta di Kalimantan Barat, membuat Nursery atau pusat persemaian bibit tanaman hutan untuk program jangka panjang berupa penanganan banjir di 5 kabupaten wilayah timur Kalbar.
Jokowi menegaskan, pembangunan tanggul berupa Gotube yang diisi pasir di bantaran sungai hanya solusi sementara mengurangi dampak banjir. Sementara solusi jangka panjang yang harus diperlukan yaitu memperbaiki kerusakan Daerah Aliran Sungai dan daerah tangkapan hujan melalui upaya penghutanan kembali.
“Kita akan perintahkan pada Kementrian KLHK serta perusahaan swasta besar yang ada di sini (Kalbar) untuk membuat nursey persemaian sehingga ketika ditanam kembali itu betul-betul berjalan,” tegas Presiden Jokowi saat meninjau pekerjaan pembuatan Geobag-Geotube di Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Rabu (8/12).
Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur tanggul untuk solusi banjir jangka pendek dengan geotube yang diisi pasir. Harapannya, dalam jangka pendek bisa mengurangi dampak banjir di kota Sintang.
“Tetapi dalam jangka menengah dan panjang memang ini (banjir) terjadi pertama karena memang adanya hujan yang ekstrem. Tapi yang kedua perlu kita atasi adalah kerusakan daerah aliran sungai, kerusakan cathmen area daerah tangkapan hujan. Ini yang juga akan kita siapkan untuk dikerjakan, yaitu penanaman pohon kembali, penghutanan kembali, daerah yang berada di sekitar sungai kapuas maupun sungai melawi. Saya harapkan dengan itu, akan memperbaiki catchment area, memperbaiki daerah aliran sungai, utamanya di daerah hulu,” jelas Jokowi.
Dikutip dari akun resmi Instagram Jokowi, pemerintah juga akan melakukan sejumlah upaya lainnya selain melakukan penananam kembali di DAS Kapuas dan melawi. Dalam jangka menengah, Kementrian PUPR akan melakukan pengerukan danau dan penataan system pengaliran di sungai Kapuas, hingga menyusun rencana besar pengendalian banjir di wilayah sungai Kapuas. “Adapun dalam jangka panjang, pemerintah akan membangun bendungan sungai pinoh dan melakukan pemeliharaan berkala sundai dan danau di wilayah sungai Kapuas,” jelasnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dalam laporan tertulisnya menyebut wilayah hulu DAS Kapuas merupakan kawasan resapan air yang harus dilestarikan karena potensi penyimpanan air tahan sebagian besar berasal dari kawasan tersebut.
“Jika kawasan ini rusak, potensi hidrologi yang besar tersebut akan hilang,” ujar Menteri LHK dikutip dari https://www.presidenri.go.id/
DAS Kapuas membentang dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai ke Kota Pontianak yang melintasi sejumlah kabupaten lainnya yakni Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Landak.
Sejak tahun 2016, DAS Kapuas termasuk dalam target rencana strategis prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk dipulihkan daya dukungnya karena pertimbangan tingkat kekritisan lahan.
Selain itu, secara khusus Presiden juga telah menetapkan untuk dibangun satu unit persemaian secara luas untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Kalimantan Barat khususnya DTA Kapuas. Kapasitas bibit direncanakan untuk minimal 10 juta bibit per tahun.
“Bisa dilakukan dengan pola public-private partnerships dan inilah juga saat di mana swasta ikut secara langsung dalam tanggung jawab pemulihan lingkungan,” imbuh Menteri LHK.