Berita Kalbar, PONTIANAK INFORMASI – Viral, kelangkaan minyak goreng kembali menjadi sorotan masyarakat Indonesia, khususnya warga Kalimantan Barat. Sebab salah satu kebutuhan rumah tangga itu kembali sulit didapat di pusat pembelajaan atau pasar.
Ketua Asosial Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Kalbar, Daniel Edwar Tangkau angkat bicara terkait pasokan minyak goreng di Kalimantan Barat tidak ada kelangkaan hanya saja keterlambatan pendistribusian.
“Jadi keputusan rapat bersama Disperindag Prov Kalbar, Dinas Perkembunan dan Pertanian dihadiri juga Satgas Pangan Polda Kalbar, Ketua Aprindo Kalbar dan PT. Wilmar, tidak ada kelangkaan minyak goreng di Kalbar hanya keterlambatan pendistribusian, tidak seperti yang heboh di media sosial”, ucapnya Danie Edward Tangkau saat diwawancarai awak media, Rabu (23/2/2022).
Dirinya mengakui, pajangan minyak goreng di pasar pusat pembelajaan dalam hitungan jam sudah habis di buru masyarakat.
“Kalau memang jatahnya satu orang cukup satu minyak goreng, jangan beli lebih. Misalnya dalam satu rumah ada lima orang jangan beli satu-satu, biarlah yang lain kebagian juga”, harapnya.
Masyarakat Kalbar harap tidak panik terkait isu minyak goreng langka di pusat pembelanjaan, karena hanya stok pajangan dipasar yang habis sedangkan stok minyak goreng masih aman untuk wilayah Kalimantan Barat.
“Seperti di Supermarket Garuda Mitra dan Mitra Anda di Sungai Jawi Pontianak, tidak ada warga antri mendapatkan minyak goreng. Saya sudah pergi ke gudang PT. Wilmar stok di gudang masih ada dengan harga minyak goreng kemasan Rp. 14.000.00,- dan minyak curah Rp.11.500,- Aprindo Kalbar bersama rombongan melihat langsung di gudang,” ungkapmya.
Aprindo sebagai pelayanan masyarakat yang mendapatkan langsung dari distributor. Selain itu juga melakukan pengawasan terhadap stok-stok minyak goreng dilapangan seperti di supermarket. Berbeda dengan perusahaan di Kalbar, namun suplainya dari Jawa atau Jakarta. Tetapi PT. Wilmar ada di Kalbar sebagai pabrik minyak goreng di jamin stok ada tidak langka.
“Sementata ini masyakat tidak perlu khawatir dengan isu-isu kelangkaan minyak, kecuali distributor tutup. Kami Aprindo yang menjual dan melayani sejauh itu ada pasokan dari distributor saya pikir lancar saja,” katanya.
Aprindo Kalbar meminta kepada Distributor jangan menimbun barang tersebut untuk tidak di jual dengan mungkin mengambil keuntungan lebih besar. Karena ini merupakan kebutuhan masyarakat banyak.
“Apalagi menjelang Ramadhan Distributor harus lebih siap dan ini kerja Aprindo memperhatikan, berkoordinasi dengan pusat supaya ketersediaan minyak goreng mencukupi,” jelasnya.
Gubernur Kalbar harus mempunyai konsep pengawasan yang ketat terhadap penjualan migor dan jangan ada yang coba- coba spekulasi menimbun maupun menumpuk, pasti akan ditindak secara hukum. (RS)