Berita Lokal, PONTIANAK INFORMASI – Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad menyatakan akan membawa aspirasi elemen mahasiswa yang melakukan unjuk rasa terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM tersebut, berlangsung sejak Kamis (1/9/2022) dan Jumat (2/9/2022) di gedung DPRD Kalbar.
“Apa yang disampaikan mereka, aspirasinya akan kami sampaikan ke pemerintah pusat. Perjuangan mahasiswa menjadi suara kami di tengah masyarakat,” katanya, kemarin.
Legislator Nasdem itu juga menilai kenaikan harga BBM bersubsidi memang akan berdampak luar biasa terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat kecil. Misalnya, yang nantinya akan dirasakan masyarakat adalah kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari.
Sementara masyarakat dengan pendapatan yang tidak besar atau pas-pasan, tentu akan membuat mereka kesulitan. “Oleh karenanya, kami tampung dan segera menidaklanjuti ke pempus,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kalbar, Suyanto Tanjung menilai wacana pemerintah menaikkan harga BBM kurang tepat. Seharusnya pemerintah melakukan evakuasi terkait subsidi yang diberikan dan mencari solusi, bukan malah menaikkan harga BBM.
Politisi Hanura itu, menyatakan saat ini subsidi BBM banyak disalahgunakan oleh oknum. Contohnya, banyak mobil mewah yang masih mengisi BBM jenis pertalite, padahal hanya diperuntukkan bagi roda dua dan masyarakat kecil.
Maka itu dia berkesimpulan, kondisi itu menandakan subsidi BBM tidak tepat sasaran. Pemerintah dituntut punya solusi supaya subsidi tersebut betul-betul sampai ke target sasaran.