PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalbar yang menggelar Bakti Sosial (baksos) pemeriksaan kesehatan gratis dan Pasar Murah di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (25/10/2023).
“Tentunya ini menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis dan pasar murah pada hari ini,” ujarnya saat menghadiri Baksos dan Pasar Murah di halaman Masjid Jami’ Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Edi berharap dengan kolaborasi dan kebersamaan yang dituangkan melalui kegiatan baksos dan pasar murah di kawasan Kampung Beting bisa memberikan nilai positif terutama bagi warga sekitar. Pihaknya juga menggelontorkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 3 ton bagi masyarakat sekitar.
“Banyak kegiatan sosial yang bermanfaat bagi warga sekitar, misalnya baksos berupa pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah dan ada pasar murah maupun stand-stand UMKM,” tuturnya.
Kepala BNN Provinsi Kalbar Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto menerangkan, kegiatan baksos dan pasar murah ini merupakan bagian dari pelaksanaan strategi BNN, yakni War On Drugs, khususnya Soft Power Approach.
“Kita melakukan pendekatan dalam kegiatan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan melaksanakan kegiatan pencegahan, biasanya dilakukan dengan komunikasi, edukasi, sosialisasi, advokasi termasuk pada kegiatan hari ini,” katanya.
Di hari yang sama, pihaknya juga menggelar lomba mewarna tingkat anak-anak PAUD/TK hingga Kelas III SD. Kemudian ada juga Lomba Paduan Suara Mars Anti Narkotika bagi anak-anak SD se-Kecamatan Pontianak Timur.
“Lalu kegiatan rehabilitasi mencakup penjangkauan, Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) gratis bagi yang membutuhkan dengan melampirkan surat keterangan tidak mampu dari RT,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menggandeng puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota serta instansi terkait lainnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis sekaligus donor darah. Layanan konseling berupa konsultasi maupun rehabilitasi juga tersedia. Sumirat berpesan, siapapun yang ingin mengikuti rehabilitasi bisa datang ke BNN, Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan ke Polda untuk mau melaporkan diri secara sukarela sehingga mendapatkan layanan rehabilitasi.
Rehabilitasi di BNN tidak dipungut biaya atau gratis. Hanya bagi masyarakat yang tidak mampu, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk mengantarkan ke tempat-tempat rehabilitasi di luar wilayah Kalbar seperti ke Batam atau Jakarta. Dia berharap dari pemerintah kota atau pemerintah provinsi bisa mengakomodir transportasi bagi warga yang nanti harus diantar ke wilayah tempat rehabilitasi BNN yang ada di Batam, Jakarta, Medan, Sulawesi Selatan, Kaltim dan Lampung.
“Selain kegiatan itu semua, juga ada pemberdayaan masyarakat. Kami komunikasi dengan perangkat kelurahan bahwa potensi masyarakat yang ada di sini cukup banyak, kami akan menggelar pelatihan-pelatihan, baik itu pelatihan pengemasan makanan, PIRT dan sebagainya,” pungkasnya. (ap)