PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Ngamen amal peduli stunting dengan menggandeng para musisi nyatanya mampu menarik sejumlah pihak untuk ikut berkontribusi membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak. Dengan donasi yang terkumpul, secara tak langsung para musisi yang terlibat ini juga ikut menjadi bapak asuh penanganan stunting.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin tak mau kalah dengan para musisi. Dalam kegiatan Ngamen Amal peduli stunting bertempat di Weng Coffee, Jalan Reformasi Kecamatan Pontianak Tenggara, Minggu malam, ia naik panggung.
Untuk kali pertamanya Edi meminta pemain band mengiringi ia bernyanyi lagu milik King Nassar Seperti Mati Lampu. Dengan hentakan nada dangdut yang dimainkan sedikit koplo. Membuat seisisi ruangan ikut bernyanyi dan berjoget ria. Ketua DPRD Kota Pontianak yang berada disampingnya tak mau ketinggalan. Sesekali di bagian reff ia ikut melantunkan lagu yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia itu.
Tak hanya satu lagu. Wali Kota Pontianak kembali menyanyikan lagu kedua. Kali ini lagu andalan beliau, Ku Tak Bisa miliknya Slank. Malam donasi peduli stunting pun pecah. Sebab Kepala BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar tak mau kalah. Ia ikut unjuk suara di panggung. Darah Muda miliknya Raja Dangdut Rhoma Irama dilantun.
Pada kegiatan tersebut, cukup ramai dihadiri oleh para remaja. Tak pelak, situasi itu juga dimanfaatkan untuk bersosialisasi tentang pencegahan stunting sejak dini. Pemahaman apa itu stunting hingga penyebab paparan stunting juga diberi tahu oleh para pemangku kebijakan pada pengunjung yang hadir dalam kegiatan itu.
Usai bersosialisasi. Tak lupa para petinggi mengajak masyarakat untuk ikut berdonasi dalam kegiatan yang dipandangnya sangat positif ini.
“Alhamdulilah, kegiatan Ngamen Amal peduli stunting, yang melibatkan banyak pihak ini sukses digelar. Bukan soal besar kecilnya donasi. Dalam kegiatan ini kami ingin menyampaikan pesan untuk bersama-sama mencegah stunting dari hulu,” ujar Heri salah satu panitia kegiatan Ngamen Amal Peduli Stuning.
Ia tak menyangka kegiatan yang dibuat dengan bermodal niat teman-teman Komunitas Kleinci Madu ini justru mendapat tanggapan positif oleh pemangku kebijakan. Wali Kota Pontianak bersama jajaran dinas terkait, Ketua DPRD Pontianak dan Kepala BKKBN Kalbar ternyata hadir.
Melihat dukungan ini, ia berharap ke depan kegiatan ngamen amal peduli stunting bisa dilanjutkan kembali. Garapannya mesti lebih besar. Melibatkan banyak pihak dan para pemangku kebijakan.
Dengan berdonasi, hasil yang terkumpul bisa membantu pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Sebab jika penanganan stunting hanya menggunakan anggaran pemerintah, dirasa tidak bakal optimal. “Inilah dasar kami berbuat. Apalagi di tahun depan pemerintah menarget stunting turun di 14 persen. Sedangkan angka stunting di Pontianak berada di 19 persen,” ungkapnya.
Mudah-mudahan dari gerakan kecil bermodal niat ini. Bisa mendapat respon dari banyak pihak. Mulai dari masyarakat, pengusaha hingga pemangku kebijakan. Jika semua bergotong-royong dalam penanganannya. Iapun optimis angka stunting Pontianak bisa turun. Bahkan bisa melewati target nasional. “Dimulai dari kepedulian terhadap sesama. Kami awali dengan niat. Ternyata banyak yang support acara ini. Artinya masih banyak orang baik di Pontianak ini,” katanya.
Pada penghitungan akhir. Hasil donasi terkumpul sebesar Rp 4,5 juta. Alokasi uang ini nanti akan diberikan pada keluarga terpapar stunting. Datanya akan dikoordinasikan dengan Dinkes dan Dinas KB Pontianak yang memiliki data stunting by name by address.(RS)