PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Berbagai stasiun radio dari berbagai negara bertemu dalam agenda tahunan Temu Keluarga Pendengar Radio (TKPR) ke-7 di Hotel 95 Pontianak, Jumat (2/6/2023). Beberapa stasiun radio terkemuka antara lain RRI, Radio Taiwan International (RTI), Voice of America (VOA), Voice of Vietnam (VOV), Adventist World Radio (AWR), BBC Indonesia, Sonora, Volare, Radio Mujahidin dan stasiun-stasiun radio lainnya, bertemu dengan para pendengarnya di Pontianak. Sepanjang perhelatan TKPR, ini merupakan pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut positif digelarnya TKPR ke-7 di Kota Pontianak mulai tanggal 2 hingga 4 Juni 2023 karena lewat wadah ini bisa mempertemukan pendengar dan insan radio seluruh dunia. Sebagai tuan rumah, perhelatan yang dihadiri stasiun radio dari berbagai negara ini dinilainya memberikan dampak luar biasa bagi Kota Pontianak, baik dari sisi ekonomi maupun sektor pariwisata.
“Saya mengucapkan selamat datang di Kota Pontianak kepada para peserta TKPR ke-7, selamat menikmati suasana Kota Pontianak, di sini banyak warung kopi dan kuliner yang bisa dinikmati,” ujarnya di hadapan hampir 300 peserta TKPR.
Berbicara soal radio, lanjut Edi, peran media dalam format audio memang sudah ada sejak lama. Kendati demikian, perkembangan teknologi tidak mengurangi perannya. Seiring dengan kemajuan digital, banyak stasiun radio yang menawarkan streaming online, podcast, dan aplikasi ponsel untuk memastikan aksesibilitas yang lebih luas bagi pendengar di mana saja.
“Tentunya ini memperluas jangkauan dan keberagaman konten yang dapat disajikan oleh radio sebagai media informasi dan hiburan. Artinya, radio telah mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Bahkan, kemajuan teknologi yang sedang tren, salah satunya Artificial Intelligence (AI) sudah banyak dimanfaatkan di Amerika sehingga penyiar-penyiar radio tidak sedikit yang menggunakan AI. Meski demikian, Edi meyakini eksistensi radio tidak bakal punah. Sebab menurutnya, radio memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media informasi lainnya. Ada segmentasi pendengar radio yang masih fanatik dan hingga kini memanfaatkan radio sebagai media dalam memperoleh informasi.
“Misalnya ingin mendengar berita terkini, hiburan lewat pemutaran lagu, konten budaya dan sebagainya, radio masih memegang peranan penting,” ungkapnya.
Edi berkata, secara keseluruhan, radio tetap memainkan peran penting sebagai media informasi dan hiburan. Kecepatan dalam menyampaikan berita, informasi lokal yang berharga, berbagai program hiburan, dan kemampuan untuk memperkenalkan pendengar menjadikan radio diminati oleh pendengarnya. Sebagai media informasi, radio memiliki kelebihan dalam menyampaikan berita secara cepat dan real-time. Stasiun radio berita dapat memberikan laporan langsung tentang peristiwa terkini, termasuk kecelakaan lalu lintas, cuaca, berita politik, dan peristiwa penting lainnya. Dalam situasi darurat, radio sering menjadi sumber informasi utama yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
“Kecepatan dan kemudahan akses inilah yang membuat radio tetap relevan dalam menyediakan informasi yang penting dan mendesak,” imbuhnya.
Selain itu, sambungnya, radio juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pendengar pada berbagai budaya, musik, dan informasi baru. Beberapa stasiun radio memiliki program khusus yang mengulas berbagai jenis musik dari seluruh dunia, menyajikan pengetahuan dan apresiasi bagi pendengar tentang keanekaragaman budaya musik.
“Program-program semacam ini membantu memperluas wawasan pendengar dan memberikan pengalaman mendengarkan yang berbeda-beda,” kata Edi.
Chairwoman RTI Cheryl Lai mengungkapkan terima kasih kepada Wali Kota Pontianak atas sambutan hangatnya dalam TKPR ke-7. Dukungan dari pemerintah menjadi hal yang penting untuk eksistensi radio bagi para pendengarnya. Pihaknya juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Radio Volare (radio lokal Pontianak).
“Diharapkan ke depan setidaknya satu kali dalam satu kuartal, ada kerja sama produksi dan penyiaran program acara berdurasi 30 menit,” ucapnya dalam bahasa Mandarin yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Dirinya mengapresiasi penyambutan Kota Pontianak selaku tuan rumah TKPR ke-7 yang terselenggara berkat kerja sama dengan Borneo Listeners Club (BLC). Di mata Cheryl, Kota Pontianak merupakan sebuah kota yang menarik.
“Selain keramahtamahan warganya, kota ini juga kaya akan kulinernya,” pungkasnya. (RS)