Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menekankan bahwa kerukuran merupakan kunci untuk merawat kebegeragaman di Tanah Air, mengingat Indonesia memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan agama yang tersebar di pelosok negeri. Menurut Wapres kondisi ini dapat menyebabkan Indonesia memiliki potensi rentan untuk terpecah belah.
Untuk itu ia menegaskan bahwa dalam merawat keberagaman bangsa, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui merawat kerukunan antarbangsa. Hal ini disampaikannya dalam keterangan persnya kepada awak media, seusai menghadiri Peringatan Kelahiran Nabi Agung Kongzi ke-2573 di Pontianak Convention Centre, Jl. Sultan Abdurrahman No. 7-9 Akcaya, Kota Pontianak, pada Kamis (22/09/2022).
“Ya, secara umum kita sebenarnya, potensi konflik di Indonesia itu kan besar ya karena agama ini banyak. Tetapi kita dapat mengendalikan perbedaan-perbedaan di antara agama itu sehingga terjadi kerukunan,” tegas Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Wapres juga menekankan bahwa selain melalui upaya dari masing-masing individu, merawat keberagaman juga dapat dilakukan melalui peran berbagai majelis agama yang berkontribusi memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Kerukunan dapat dilakukan karena adanya majelis-majelis agama, sehingga setiap ada konflik itu bisa diantisipasi,” tutur Wapres.
Sehingga, tambahnya, seluruh umat beragama di Indonesia dapat menjalankan aktivitas keagamaan secara bebas, dengan tertib dan bertanggung jawab.
“Kita memang ada enam agama yang diakui negara dan masing-masing bisa mengembangkan agamanya, menyelenggarakan kegiatannya dengan sebebas-bebasnya dari semua agama itu,” imbuh Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menjawab pertanyaan awak media terkait status pandemi Covid-19. Ia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah belum mengubah status dari pandemi menjadi endemi.
Wapres mengungkapkan, pemerintah masih mengkaji dan mempelajari kondisi yang sifatnya dinamis ini.
“Dalam penanganan [Pandemi Covid-19], Indonesia itu sudah bagus, dianggap sangat baik. Tetapi untuk menyatakan bahwa sekarang sudah endemi, pemerintah masih mengkaji,” papar Wapres.
Di sisi lain, terkait akan berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022, Wapres menuturkan bahwa penanggung jawab yang akan dipilih merupakan sosok yang memahami Jakarta dan akan mengikuti proses pemilihan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saya kira prosesnya akan sama. Tentu pemerintah akan memilih orang yang bisa memahami Jakarta, orang yang pernah berkecimpung di Jakarta, dan tahu persis soal Jakarta,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Ketua Umum MATAKIN Budi S. Tanuwibowo, dan Ketua Panitia Peringatan Kelahiran Nabi Agung Kongzi ke-2573 Yo Nguan Cua. (DAS/NN – BPMI Setwapres)