PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengungkapkan bahwa Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal telah bersepakat untuk membunuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hakim menyebut Kuat dan Ricky menganggap Yosua sebagai duri dalam rumah tangga bosnya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hal tersebut disampaikan oleh Hakim anggota Morgan Simanjuntak dalam sidang vonis PN Jaksel, pada Selasa (14/2/2023). Hakim Morgan mengatakan, Kuat sempat meminta agar Putri melaporkan kepada Sambo mengenai peristiwa di rumah Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022 lalu.
Peristiwa itu diklaim sebagai peristiwa pelecehan seksual yang dilakukan mendiang Yousa terhadap Putri. Dalam narasinya, Kuat juga sempat menyebut, tujuan dilaporkan supaya tak ada lagi duri dalam rumah tangga Sambo dan Putri.
“Dan mengatakan ‘supaya tidak ada duri dalam rumah tangga’,” kata hakim Morgan, dikutip PI dari CNN Indonesia, Selasa (14/2).
Hakim menjelaskan berdasarkan keterangan kekasih Yosua, Vera Simanjuntak saat berkomunikasi melalui telepon dengan Yosua, almarhum mengaku dituduh membuat Putri sakit dan diancam oleh skuad di Magelang. Yosua yang saat itu ketakutan pun menelepon kekasihnya dengan suara berbisik.
“Saat ditanya lebih lanjut diancam bagaimana, Yosua mengatakan bahwa jika dirinya berani naik ke atas maka akan dibunuh, dibunuh oleh siapa oleh skuad di sini. Artinya Skuad di Magelang,” jelas hakim.
Berkaca dari keterangan tersebut, Majelis Hakim menyatakan bahwa duri dalam rumah tangga yang dimaksud Kuat adalah Yosua.
“Menimbang uraian tersebut di atas maka majelis hakim berpendapat bahwa yang dimaksud oleh terdakwa duri dalam rumah tangga tersebut adalah korban Yosua yang akan mereka (skuad di Magelang) bunuh jika naik ke atas,” lanjut Hakim.
Hakim pun menegaskan bahwa ancaman tersebut berasal dari Skuad di Magelang, yakni Kuat dan Ricky.
“Skuad di Magelang adalah antara saksi Ricky Rizal dan terdakwa yang ditugaskan untuk menetap di Magelang dan bertugas mengurus keperluan anak Ferdy Sambo,” terang Hakim.
Dalam sidang vonis hari ini (14/2), Kuat dipidana 15 tahun penjara oleh majelis hakim karena dinilai turut serta dalam tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Yosua. Kuat dinilai terbukti melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sementara Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR divonis dengan pidana penjara selama 13 tahun
Putusan tersebut lebih berat daripada tuntutan jaksa penuntut umum sebelumnya.