PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat, menanggapi pengakuan seorang korban bullying di BINUS School Simprug, yang dikenal dengan inisial RE. Dalam rapat dengar pendapat yang digelar oleh Komisi III DPR RI di Senayan, Ade membantah keterlibatan anak dari seorang ketua partai politik dalam kasus tersebut.
Ade menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan data kependudukan dan hingga kini belum menemukan informasi yang relevan terkait tuduhan tersebut.
“Yang disebut tadi ada beberapa partai, anak ketua partai, ataupun lain hal sebagainya, kami tentunya berdasarkan hukum data yang ada, data kependudukan. Kami sudah mengecek KK, hingga saat ini kami belum tahu yang dimaksud,” kata Ade seperti dikutip dari sura.com, Senin.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan tetap menjalankan proses hukum sesuai fakta yang ada.
Sebelumnya, RE menyampaikan pengalamannya di hadapan Komisi III, di mana ia mengaku mengalami bullying sejak November 2023, termasuk pelecehan verbal dan fisik oleh kelompok siswa lain yang berjumlah 20 hingga 30 orang. RE mengekspresikan harapannya untuk dapat bekerja sama dengan siswa lain, namun merasa terisolasi dan tertekan oleh perlakuan tersebut.
“Mereka mengatakan kepada saya, ‘lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tau gak bapak kita siapa? Dia bapaknya Ketua Partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK’,” katanya.
Ia juga menuduh pihak sekolah tidak transparan dalam mengungkapkan bukti CCTV yang dapat mendukung klaimnya.
Di sisi lain, SMA BINUS School Simprug melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, membantah semua tuduhan tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa tidak ada bukti konkret dari perundungan atau pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah.
Kasus ini masih terus dipantau oleh pihak kepolisian dan Komisi III DPR RI untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.